BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Di masa akhir jabatammya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berusaha melakukan terobosan untuk memajukan Kota Seribu Sungai, salah satunya melakukan studi banding sekaligus mencari investor menanam modal ke luar negeri.
Upaya lain dilakukan Ibnu Sina pergi ke luar negeri juga untuk mengembangkan pendidikan, kebudayaan dan lain-lain.
Namun, kepergian orang nomor satu di Banjarmasin ke luar negero tersebut mendapat tanggapan beragam dari masyarakat maupun pengamat politik di daerah ini.
Menurut pengamat politik dari FISIP Uniska Banjarmasin, Dr MS Shiddiq, MSi, PhD, kepergian Wali Kota Banjarmasin tersebut ke luar negeri memang sebagian ada yang bermanfaat demi kemajuan Kota Banjarmasin.
“Namun, urgensinya apa? Wali Kota kan mau mengakhiri masa jabatannya. Sebaiknya, Walikota justru lebih banyak konsolidasi internal pemerintahan, dan melihat apakah kebijakan selama dia memimpin di Kota Banjarmasin sudah dirasakan oleh warga manfaatnya,” tuturnya dikutif klikkalsel, Selasa (17/10/2023).
Ditambahkan Shiddiq, Wali Kota Ibnu Sina ke luar negeri hanya pemborosan, dan itu bukan contoh yang baik.
Berdasarkan catatan Kalimantanpost.com, izin yang pernah diajukan Wali Kota Banjarmasin keluar negeri ternyata sampai bulan Oktober 2023 sebanyak sembilan kali.
Beberapa negara yang telah didatangi oleh Walikota Banjarmasin yakni, Inggris, Swiss, Prancis, dan yang baru-baru ini yakni Italia. (Mau/KPO-3)
