Banjarbaru, KP – Sebagian hewan unggas diambil sampel oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel. Pengambilan sampel tersebut dalam rangka antispasi penyebaran flu burung.
Sampel pada unggas yang sakit untuk dilakukan pengujian dan peneguhan diagnosa mengetahui penyebab kematian.
Pengambilan sampel itu kerjasama dengan seluruh dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota se-Kalsel dan Balai Veteriner Banjarbaru.
Tujuannya mengambil langah antisipasi terkait terjadinya kematian unggas yang diduga akibat penularan virus flu burung (Avian Influenza).
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, telah membuat arahan bahwa Flu Burung merupakan salah satu zoonosis yang pengendaliannya menjadi prioritas di Kalsel.
Melalui upaya-upaya yang dilakukan Pemprov Kalsel diharapkan kasus Flu Burung dapat dikendalikan.
“Disbunnak juga telah memberikan obat-obatan dan multivitamin untuk meningkatan ketahanan tubuh.
Demikian juga dengan distribusi desinfektan untuk peningkatan biosekuriti peternakan dan vaksin bagi unggas yang sehat,” kata Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi.
Suparmi menyampaikan, tindakan pengendalian lainnya telah rutin dilaksanakan. Di antaranya pengawasan lalu lintas antar kabupaten/kota dan lintas provinsi, pelaporan unggas sakit melalui Integrated -Sistem kesehatan Hewan Nasional terintegrasi (iSIKHNAS) dan peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
“Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel juga dilakukan untuk mengantisipasi kasus flu burung pada manusia, mengingat penyakit ini merupakan zoonosis,” ujar Suparmi. (mns/K-2)