KANDANGAN, Kalimantanpost.com – PT Antang Gunung Meratus (AGM) berkomitmen memberikan perhatian penuh dan tanggung jawab sosial, kepada masyarakat lingkar 1 blok 3 utara.
Perusahaan tersebut belakangan mulai melakukan kegiatan perluasan area operasional, di Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) .
Wilayah yang dimaksud meliputi Desa Kaliring, Madang, Padang Batung, Jelatang, Durian Rabung, dan Batu Bini.
Sempat tersebar berbagai isu yang tidak jelas, salah satunya terkait tanggung jawab perusahaan kepada warga lokal.
Sehingga Camat Padang Batung Ahmad Busyairi menggelar diskusi manajemen perusahaan dengan perwakilan masyarakat, Senin (14/4/2025) di Aula Kantor Kecamatan Padang Batung.
Pertemuan dihadiri kepala desa, anggota BPD hingga ketua RW dan RT, hingga tokoh-tokoh dari Desa Kaliring, Padang Batung, Batu Bini, Durian Rabung, Jelatang, dan Madang.
Berbagai isu didiskusikan seperti terkait tanggung jawab sosial perusahaan, dan dampak aktivitas perusahaan bagi masyarakat setempat.
Manajer eksternal PT AGM Samuel berterima kasih kepada Camat Padang Batung yang telah memfasilitasi pertemuan, dalam rangka berdiskusi bersama perwakilan masyarakat lingkar 1 operasional perusahaan.
PT AGM menegaskan, terus memberikan tanggung jawab sosial, melalui berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Pada intinya PT AGM siap hidup berdampingan dengan masyarakat, dan berkomitmen melaksanakan tanggung jawab sosial bagi masyarakat lingkar satu yang seluas-luasnya, dan berdampak secara berkelanjutan,” tegasnya.
Samuel menyebutkan, ada tiga program unggulan Corporate Sosial Respinsibility (CSR), mulai dari pembagian bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat rentan, dukungan terhadap sarana dan prasarana pertanian, hingga bantuan sarana air bersih.
Terkait debu pertambangan juga dibahas pada rapat tersebut, yang intinya dipersiapkan penyemprotan air. Sementara di jalan hauling yang mendekati perkebunan warga, sesuai prosedur berupa tanaman pohon untuk memfilter debu masuk ke kebun.
Pihaknya juga melakukan upaya koordinasi, agar suara bising operasional pertambangan tidak menggangu waktu ibadah, terutama jam waktu salat magrib. (tor/KPO-4).
