Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Pemko Banjarmasin kali ini benar-benar ingin mewujudkan kota sehat, dimana lewat program prioritasnya yakni pembangunan berbasis sanitasi dan pengelolaan air limbah yang terus ditingkatkan di area pengelolaan sampah lingkungan dan kawasan skala kelurahan.
Hari ini, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melaksanakan Sosialisasi Program Fisik Infrastruktur Berbasis Masyarakat Bidang Sanitasi, dalam rangka pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik serta sistem pengelolaan persampahan untuk Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan yang digelar di Hotel Rattan Inn, Rabu (04/06) itu, dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj. Ananda. Hadir pula Kepala Dinas PUPR, Suri Sudarmadiyah, Kabid Cipta Karya dan Jasa Konstruksi Dinas PUPR, Agus Suryanto, para lurah, ketua RT, serta jajaran terkait.
Ananda menegaskan pentingnya pembangunan sanitasi yang baik sebagai salah satu pilar utama dalam mewujudkan kota yang sehat, bersih dan berkelanjutan. Menurutnya, pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) dan sistem persampahan harus dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan masyarakat sebagai bagian dari proses.
“Sanitasi bukan hanya persoalan teknis pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyangkut kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan berbasis masyarakat menjadi strategi utama yang terus kita dorong,” ucapnya.
Ananda mengajak seluruh elemen, baik dari unsur pemerintah, tokoh masyarakat, hingga warga penerima manfaat, untuk menjadikan sosialisasi ini sebagai momentum dalam meningkatkan kesadaran dan keterlibatan aktif dalam menjaga lingkungan.
“Kita ingin mewariskan Kota Banjarmasin yang bersih, sehat, dan layak bagi generasi mendatang. Untuk itu, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran bersama. Infrastruktur yang kita bangun hari ini adalah warisan kebersihan dan kenyamanan masa depan,” bebernya.
Dari hasil pemetaan, Ia mengatakan terdapat 10 kelurahan yang menjadi prioritas perbaikan sanitasi tahun ini. Maka dari itu diharapkan informasi yang disampaikan dalam kegiatan ini dapat diteruskan kepada masyarakat luas agar terjadi perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
“Tantangan utama kota ini bukan hanya pembangunan, tetapi bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan limbah secara mandiri,” katanya.
Sementara itu Kadis PUPR, Suri Sudarmadiyah mengatakan dalam rangka mewujudkan target Nasional akses sanitasi aman sebesar 15% pada tahun 2029, pihaknya terus mengakselerasi upaya pembangunan dan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah menyelenggarakan sosialisasi tersebut.
Adapun wilayah yang menjadi sasaran program itu meliputi Kelurahan Basirih Selatan, Mantuil, Kelayan Barat, Kelayan Selatan, Kelayan Timur, Tanjung Pagar, Pelambuan, Banua Anyar.
Selain itu katanya, juga akan dilakukan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) melalui dana DAK di Kelurahan Pangambangan.
“Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sanitasi di lingkungan masing-masing serta turut berpartisipasi aktif dalam keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (Sfr/K-3)