Maksimalkan Serapan, Pemko Banjarmasin Optimalkan Pekerjaan Fisik Besar

Edy Wibowo tak menampik jika hingga akan berakhirnya bulan Juni 2025, penyerapan APBD murni oleh Pemko Banjarmasin masih berada di 30 persen, namum menurutnya, hal itu karena beberapa pekerjaan besar masih berproses.

BANJARMASIN, KP – Diancam tak diterima pembahasan penyampaian pertanggung jawaban APBD 2025 nya, oleh DPRD Kota Banjarmasin, Pemko berjanji akan menyerap APBD tersebut lebih optimal lagi di waktu yang masih tersisa.

Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Edy Wibowo menegaskan kepada para SKPD di lingkungan Pemko Banjarmasin, agar mengoptimalkan penyerapan di semester kedua tahun anggaran 2025.

Lebih lanjut, Edy tak menampik jika hingga akan berakhirnya bulan Juni 2025, penyerapan APBD murni oleh Pemko Banjarmasin masih berada di 30 persen. Namun menurutnya, hal itu karena beberapa pekerjaan besar masih berproses.

“Ini dikarenakan ada pekerjaan fisik yang besar dan memerlukan waktu lebih dari 6 bulan, kita minta di tunda dulu, kecuali yg memang urgent, dengan perhitungan waktu sisa 6 bulan harus optimal,” ujar Edy kepada awak media ini.

Ia mencontohkan beberapa pekerjaan fisik yang besar seperti pembangunan Puskesmas Cempaka yang masih bisa lanjut, sementaea untuk pembangunan jembatan komplek DPRD di seberang RS suaka insan dilakukan penundaan.

“Ini semua dilakukan agar lebih optimal dalam menyerap APBD, disamping juga kita melaksanakan efisiensi anggaran di tahun ini,” ungkapnya.

Meski demikian Edy menegaskan, sejumlah pekerjaan besar di SKPD masih berproses, dan ketika itu selesai nantinya, persentasi angka penyerapan APBD tersebut otomatis juga akan naik dengan drastis.

“Saat ini masih bergerak dan berproses, semoga semua pelaksanaan pekerjaan selesai tepat waktu dan tidak ada kendala apapun,” harapnya.

Sebelumnya, anggota Badan Anggaran DPRD Kota Banjarmasin, Hendra mengancam tidak akan menyetujui pembahasan APBD 2025 jika kinerja serapan anggaran Pemko Banjarmasin tahun ini masih buruk.

Bahkan, ancaman tegas itu disampaikan Hendra saat merespon rendahnya serapan anggaran Pemko yang hingga akhir April 2025, baru mencapai 30 persen dari total belanja yang dianggarkan. (Sfr/K-3)