Iklan
Iklan
Iklan
HUKUM & PERISTIWA

Ayah dan Anak Tewas Kesetrum saat Banjir

×

Ayah dan Anak Tewas Kesetrum saat Banjir

Sebarkan artikel ini

Insiden yang menimpa Rasyidi (68) dan anaknya Ainussyifa (43) itu, terjadi saat air banjir menggenangi rumahnya

MARTAPURA, KP – Kejadian memilukan terjadi di tengah bencana banjir melanda di Murung Kenanga, Martapura, Banjar. Seorang ayah dan anak perempuannya, warga setempat harus meregang nyawa karena tersengat listrik.

Android

Dari keterangan dihimpun, insiden yang menimpa Rasyidi (68) dan anaknya Ainussyifa (43) itu, terjadi saat air banjir menggenangi rumahnya, pada Senin (10/02/2020) siang kemarin, sekitar pukul 11.30 WITA.

Seperti diketahui, kawasan Murung Kenanga terendam banjir sejak beberapa hari lalu akibat hujan dengan intensitas tinggi. Saat itu, rumah korban masih diisi genangan air.

Maut yang menimpa keduanya itu bermula saat Rasyidi memperbaiki stop kontak di rumahnya guna menyalakan kipas anginnya. Diduga stop kontak tersebut jatuh.

Rupanya setrum listrik yang langsung menyengat Rasyidi mengakibatkan ia juga ikut jatuh di rumahnya yang masih ada genangan air banjir sekitar 50 cm.

Mengingat air merupakan media yang bisa menghantarkan listrik, Rasyidi kejang-kejang tersengat listrik.

Sang anak Ainussyifa yang melihat kondisi ayahnya, mencoba menolong dengan mengangkatnya.

Namun malang, rupanya aliran listrik masih mengalir, sehingga Ainussyifa ikut juga tersetrum.

Jeritan keduanya kemudian didengar tetangga yang segera mendatangi rumah korban. Salah seorang warga langsung memutus KWH agar aliran listrik terputus total.

Warga segera melarikan keduanya ke RSUD Ratu Zalecha Martapura, sayangnya, keduanya meninggal saat tiba di rumah sakit.

Anang Syahrani, tetangga yang juga keluarga dekat korban yang pertama menemukan korban.

Korban, kata dia, diduga kesetrum saat memperbaiki kipas angin di rumah. Sementara air banjir masuk dalam rumahnya.

Anang sempat mengira ada ular yang masuk ke dalam rumah korban, saat korban histeris berteriak meminta tolong.

“Saya kira ada ular. Kan biasanya kalau banjir seperti ini ada aja ular yang masuk ke rumah. Setelah saya datangi, ternyata korban sudah tergeletak bersama anaknya,” tutur Syahrani

Ahmad Busyairi, anak terakhir korban menyayangkan atas meninggalnya sang ayah beserta kakak kandungnya. Ia berharap tidak ada lagi kejadian serupa yang menimpa keluarga lain.

Meninggalnya ayah dan anak itu lantaran kesetrum saat banjir yang merendam rumahnya. Diduga awal kejadian, korban saat itu sedang memperbaiki kipas angin yang rusak.

“Semoga dengan kejadian ini menjadi pelajaran buat semua, dan juga pemerintah lebih memperhatikan masyarakat yang terkena banjir,” tutur Busyairi.

Pembakal atau Kepala Desa Murung Kenanga, Mahpudz mengatakan, banjir di Murung Kenanga mulai terjadi sejak Jumat (08/02/2020), seiring hujan lebat di wilayah Kalsel. Sedikitnya 25 rumah warga di RT terendam air, termasuk rumah Rasyidi.

“Sekitar 150 kepala keluarga, ada 25 rumah yang terendam air. Tapi tidak semuanya. Tingginya bervariatif, 20 hingga 50 cm,’’ katanya. (wan/K-4)

Iklan
Baca Juga:  Rumah Penjaga Malam Digerebek, Dua Buruh Turut Digelandang
Iklan