Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Covid-19 Penjual Sayur Keliling Diuntungkan

×

Covid-19 Penjual Sayur Keliling Diuntungkan

Sebarkan artikel ini
12 4klm 13
PAMAN SAYUR - Pendapatan penjual sayur keliling komplek naik hingga 50 persen karena warga mulai mengurangi aktifitas berbelanja ke Pasar Tradisional dan Pasar Modern paska maraknya virus Corona. (KP/hifni)

Alhamdulillah jualan yang kami bawa setiap harinya rata-rata habis terjual, sehingga biasanya kami dan kawan-kawan kembali lagi kepasar sejak subuh Sentra Antasari untuk melakukan aktivitas kembali,” lanjut Parjo.

BANJARMASIN, KP – Dalam sebulan ini para penjual sayuran dikomplek merasa diuntungkan dan meningkatnya omzet hingga 50 persen.

Kalimantan Post

Penjualan meningkat akibat virus corona, karena para ibu-ibu mulai mengurangi aktivitas berbelanja ke pasar.

Parjo penjual sayuran keliling menggunakan R2 dikawasan H Andir Sultan Adam kepada wartawan Minggu menjelaskan, semenjak marak Covid 19 penjualan sayuran, ikan hingga ayam naik dari biasanya.

“Ibu-ibu komplek setiap pagi lebih menunggu saya karena jika mereka berada dipasar tradisional lebih sesak seperti kawasan Pasar Lama sedangkan anjuran pemerintah dikurangi berdesakan bila tidak perlu,’’kata Farjo memberi alasan.

“ Apalagi keperluan dapur yang saya bawa sudah lengkap tinggal masak saja lagi dirumah, memang harganya agak naik sedikit dari Pasar,” ungkapnya.

Seperti ayam ras ukuran sedang Rp 35 ribu perekor sedangkan ukuran besar Rp 40 ribuan ikan nila Rp 38 ribuan, ikan tongkol kecil Rp 30 dan yang besar Rp 35 perkilo, sayur manis Rp 1500 perikat juga kangkung dan sayur manis.

Selain harga sayuran kentang, wartel yang naik juga sayuran lain seperti terong, bilungka dijual Rp13,000,- per kilo, kacang-kacangan Rp13,000,- dan sawi serta kangkung dijual Rp150 per ikatnya.

“ Alhamdulillah jualan yang kami bawa setiap harinya rata-rata habis terjual, sehingga biasanya kami dan kawan-kawan kembali lagi kepasar sejak subuh Sentra Antasari untuk melakukan aktivitas kembali,” lanjut Parjo.

Hal yang sama dirasakan Paniyem penjual jamu gondong dari komplek ke komplek, jamu gendong miliknya mengalami kenaikan penjualan dari biasanya seperti jamu temulawak, dan beras kencur serta jamu jahe yang dimodifikasinya jadi manis sehingga anak-anak dan anak muda menyukainya.

Namun saat ini bahan olahannya lagi melambung tinggi seperti jahe merah dan putih juga janar dan temulawak serta kayu manis ikut juga naik walaupun sedikit.

Hj Aina warga komplek mengatakan, ia dan keluarga sangat terbantu dengan adanya para penjual sayur gerobak keliling dengan maraknya virus corona menjadi ancaman serius.

“Memang harga jualan paman keliling ini seperti ayam, ikan laut dan sungai lebih mahal dari Pasar Lama namun demi kesehatan keluarga karena kesehatan keluarga lebih utama bagi kami,” tutup PNS Perpustakaan Kalsel ini. (hif/K-1)

Baca Juga :  Harga Emas Galeri24 dan UBS Naik Sebesar Ini
Iklan
Iklan