Banjarmasin, KP – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin bersama kepolisian dalam waktu dekat akan terjun ke lapangan untuk mengkroscek kondisi harga masker di pasaran.
Kepala Dinkes Banjarmasin, DR H Machli Riyadi mengatakan, hal ini dilakukan menyusul adanya indikasi penimbunan masker yang dilakukan oleh pengusaha-pengusah nakal.
“Kami mendukung upaya Reskrim untuk menindak pengusaha yang menimbun masker,’’ ucapnya, Rabu (4/3/20).
Pengusaha ini diduga memanfaatkan situasi. Dimana keperluan masuk maupun produk antiseptik lainnya sedang diburu masyarakat pasca terjadi wabah virus corona.
“Orang ini ingin memanfaatkan situasi. Melanggar UU Anti Monopoli. Dinkes juga punya tanggujawab pengawasan pengendalian untuk kenaikan harga masker,’’ ujarnya.
Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan tindakan. Dan dalam waktu dekat akan segera turun kelapangan. “Sudah koordinasi tinggal nunggu penindakan untuk survei pasar,’’ tandasnya.
Seperti diketahui, saat ini stok masker di pasaran Kota Banjarmasin mengalami kekosong. Dari hasil penyusuran Kalimantan Post di sejumlah toko obat atau toko yang menjual produk kesehatan kekosongan masker terjadi sejak satu bulan lalu.
Kalaupun ada masker yang dijual harganya meningkat hingga sepuluh kali lipat, dari harga normal yang dijual sekitar Rp25 ribu per pack, saat ini tembus mencapai Rp200 ribu. (Sah/K-5)