Martapura, KP – Dampak pandemi Corona membuat pemasukan hotel anjlok dan bisa berpengaruh besar bagi sektor bisnis perhotelan yang menyerap banyak tenaga kerja dalam jumlah besar.
Pandemi Covid -19 di Kabupaten Banjar, juga berdampak pada bisnis perhotelan setempat yang mengalami penurunan sangat siginifikan. Sementara penerapan jarak sosial atau social distancing guna mengantisipasi penyebaran virus corona, juga berdampak pada sektor usaha bidang makanan. Pasca pemberlakuan imbauan tersebut, pelaku usaha restoran/rumah makan mengeluhkan pula menurunnya kunjungan tamu.
Para pengusahanya akhirnya meminta diberikan kebebasan pajak. Beberapa General Manager Hotel yang berada di Kabupaten Banjar pun melakukan kunjungan, sekaligus bersilaturrahmi, berdikusi dengan Bupati KH Khalilurrahman didampingi Kepala Badan Pendapatan Daerah DR Ir HM Farid Soufian, di rumdin Bupati.
Hadir pada kunjungan ini, diantaranya Manager Aston Hotel Andri Kurniawan, General Manager Hotel Thre Park dan beberapa general manager hotel serta pengurus PHRI Kalsel.
Ketua Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kalsel, Rosali Gunawan mengatakan, kedatangan mereka ini dalam rangka membicarakan pembebasan pajak PPh 1 bagi hotel dan restoran selama masa Covid-19.
”Syukurlah, akhirnya Bupati Banjar memberikan pembebasan pajak tersebut selama 3 bulan terhitung sejak April 2020,” katanya, kemarin.
Dijelaskannya, para Owner saat ini ditengah pandemi Covid-19 menempuh berbagai trik guna mempromosikan hotelnya agar keberlangsungan bisnis tetap berjalan, mengingat biaya operasional hotel dengan pendapatan sudah tidak seimbang.
Dia juga meminta kepada pemerintah, tentunya dengan dukungan penuh kita semua, untuk fokus menangani pandemi yang saat ini tengah terjadi. Pasalnya, perekonomian disebut baru bisa kembali pulih setelah wabah virus corona selesai.
“Jadi harapan kami virus ini segera ditangani. Semoga ekonomi kita kembali seperti semula,” harapnya. (Wan/KPO-1)
