BANJARMASIN, KP – Selama masa pandemi Corona, banyak orang yang melakukan olahraga secara mandiri di rumah saja. Kebiasaan ini memang baik, namun juga bisa berdampak buruk apabila dilakukan tanpa panduan yang jelas.
Terkait hal ini, instruktur senam Banua, Yenny F Luntungan angkat bicara. Menurutnya, gerakan senam tak boleh sembarangan. “Saya banyak lihat postingan senam mandiri melalui media sosial maupun whatsapp (WA). Tak jarang, banyak yang gerakannya asal-asalan. Parahnya, gerakan tersebut bisa berdampak buruk bahkan membahayakan,” ujar Yenny.
Yenny mencontohkan satu gerakan senam mandiri yang bisa membahayakan. Yakni, gerakan menolehkan kepala ke kiri maupun ke kanan. “Banyak orang yang salah kaprah dengan gerakan ini. Karena apabila dilakukan asal-asalan, maka bisa mencederai otot leher,” sebut wanita yang juga Sekretaris Umum Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Kota Banjarmasin itu.
Untuk itu, Yenny yang juga instruktur Yoga di Kalsel, mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati apabila ingin melakukan gerakan senam secara mandiri. “Pelajari dulu gerakan yang benar, baru dipraktikkan. Jangan sungkan untuk bertanya kepada instruktur senam atau ahli kebugaran agar mengetahui gerakan senam yang benar. Selebihnya, tidak perlu berlebihan atau terlalu memporsir tenaga, senam seperlunya saja,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Yenny juga mengingatkan bagi mereka yang ingin melakukan senam di sanggar-sanggar, maupun lapangan terbuka atau outdoor, supaya memperhatikan protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Seperti selalu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan hindari keramaian.
‘’Meskipun PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kalsel sudah dicabut, dan pemerintah sudah mengijinkan melakukan aktifitas olahraga,tetapi kita semua diingatkan tetap memperhatikan protocol kesehatan guna memutus mata rantai pandemic covid-19, yang belum mereda sepenuhnya,’’ pungkas Yenny. (nets/nfr/k-9)