Banjarmasin, KP – Ditengah pandemi seperti sekarang sebagian besar pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Banjarmasin, banyak yang terpuruk akibat dampak Covid 19.
Seperti yang dirasakan perajin makanan ringan tradisional kripik pisang, kripik singkong, kacang hijau goreng, dan kacang tepung. Suminah dikawasan Kompleks AMD Permai Blok A Jalan Alalak Banjarmasin.
“Penjualan saat ini masih sepi, omzetnya sangat sedikit, hanya produk dua kali seminggu saja. Jumlah kripik pisang, kacang hijau goreng, dan kacang tepung yang dititipkan ke toko-toko masih sedikit,” katanya.
Dari 10 toko langganannya yang tersisa kini dirinya menitipkan barang dagangannya,”Sekitar 10 bungkus per bulannya yang terjual tiap toko. Masyarakat saat ini lebih membeli kebutuhan pokok ketimbang cemilan,” ucapnya.
Suminah tak berani menambah jumlah makanan ringan bikinannya untuk bisa dititipkan ke toko sebab khawatir tidak habis terjual. Ia pun mau beralih ke usaha lain, cuma saat ini terbentur minimnya modal.
“Mau meminjam modal ke bank, belum berani karena masih ada pinjaman sebelumnya,” ungkapnya.
Ditambahkannya pula, saat ini harga minyak goreng sebagai bahan dasar untuk menggoreng cukup naik, dan dirinya tak berani menaikkan harga di tengah kondisi saat ini, tetap menjual harga lama.
Untuk perbungkusnya masih Rp 11.000 tak berani untuk dinakkan harganya, takutnya konsumen atau pembeli berpaling dari produk usaha miliknya,” (fin/KPO-1)