Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

Seniman Lamut Diusulkan Jadi Nama Gedung Menara Pandang

×

Seniman Lamut Diusulkan Jadi Nama Gedung Menara Pandang

Sebarkan artikel ini
TOKOH BALUMUT- Gusti Jamhar Akbar yang diusulkan untuk diabadikan sebagai nama Gedung Menara Pandang Banjarmasin. (KP/Istimewa)

Sosok Gusti Jamhar Akbar adalah seorang seniman yang mengabdikan hidupnya untuk melestarikan seni tutur kata Laut di Kalimantan Selatan

BANJARMASIN, KP – Dewan Kesenian Kota Banjarmasin mengusulkan untuk menyandangkan nama Gusti Jamhar Akbar sebagai nama salah satu bangunan ikonik di Kota Banjarmasin, yakni gedung yang saat ini masih bernama Menara Pandang.

Android

Ketua Dewan Kesenian Kota Banjarmasin, Hajriansyah mengatakan, pengusulan nama bangunan yang menjadi ikon pariwisata Kota Banjarmasin ini merupakan bentuk apresiasi atas ketokohan Gusti Jamhar Akbar dalam melestarikan kesenian Lamut di Kalimantan Selatan.

“Pengabdian beliau di bidang seni Balamut ini lah yang menjadi alasan kami untuk mengajukannya sebagai nama gedung menara pandang,” ungkapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Rabu (30/06) siang.

Seperti diketahui, sosok Gusti Jamhar Akbar adalah seorang seniman yang mengabdikan hidupnya untuk melestarikan seni tutur kata Laut di Kalimantan Selatan.

Jamhar menjadi pelamutan (orang yang menyampaikan cerita lamut) sejak umur 10 tahun. Ia menekuni kesenian ini selama 54 tahun. Kepandaian balamut dia dapatkan karena sejak kecil selalu diajak bapaknya bermain lamut.

Ia lahir di Alalak pada 7 November 1942 dan meninggal dunia di usia 78 tahun di Banjarmasin pada 28 Februari 2021.

Atas dasar itulah Hajriansyah mengajukan nama legenda kesenian balamut sebagai nama gedung menara pandang dengan cara mengeluarkan petisi sebagai lampiran pendukung usulan tersebut.

“Petisi ini mulai disebar dua minggu sebelum acara menyeratus atau memperingati 100 hari kematian beliau, baik secara online atau tertulis,” ungkapnya.

Selain dengan petisi, pihaknya juga sudah mengajukan surat kepada DPRD Kota Banjarmasin untuk bisa melakukan audiensi soal usulan penamaan gedung tersebut.

Kemudian, ia juga sudah menyampaikan perihal tersebut secara personal kepada Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

“Sekarang kita masih masih menunggu jadwalnya dari pihak DPRD maupun Pemko Banjarmasin,” ujarnya.

Lantas, bagaimana respon dari pihak keluarga terkait usulan tersebut?

Terkait hal itu, Hajriansyah membeberkan, bahwa pihak keluarga juga sudah mendukung usulan tersebut. Karena waktu mengenang 100 hari meninggalnya legenda seni Balamut itu keluarga Gusti Jamhar Akbar juga ikut berhadir.

“Pihak keluarga pastinya merasa senang karena menghargai orangtuanya yang dijadikan sebagai nama gedung. Insyaa Allah tidak ada masalah. Tinggal koordinasi dengan pemerintah saja lagi yang berwenang dalam hal penamaan sebuah gedung,” bebernya.

Ia menilai, dengan dijadikannya nama Gusti Jamhar Akbar tersebut menjadi sebuah nama gedung, pasti akan berdampak baik dengan kelestarian balamut.

“Sehingga generasi kita selanjutnya bisa mengetahui siapa dan mengapa nama beliau sampai diabadikan menjadi sebuah nama gedung,” pungkasnya.

Lalu bagaimana dengan respon Wali Kota banjarmasin Ibnu Sina?

Saat dikonfirmasi, Ibnu Sina mengaku sudah mengetahui apa yang diungkapkan oleh ketua dewan kesenian Kota Banjarmasin itu.

“Saya kira hal yang wajar kita memberikan nama sebuah tempat, bangunan atau jalan dengan nama tokoh nama pahlawan, pejuang maupun tokoh lainnya. Kami akan akomodir. Tapi tidak haya satu tempat itu saja,” imbuhnya.

Ia mengaku, bahwa di tahun 2019 pihaknya sudah ada rencana memberikan nama terhadap bangunan dan jalan-jalan baru dengan nama tokoh di Kalimantan Selatan.

“Kita juga memperhitungkan pemberian nama itu dengan kondisi lingkungan sekitar. Sehingga ikon-ikon wisata kita bisa dikenal oleh generasi kedepan,” imbuhnya.

Kendati demikian, Ibnu tidak ada memberikan ketegasan apakah usulan itu diterima atau tidak. “Karena untuk penentuannya tidak mungkin kami tentukan sendiri, tapi kita bicarakan dengan banyak pihak yang berkaitan dengan pengusulan ini,” ujarnya singkat.

Selain dengan mengajukan penamaan gedung, dalam sarasehan atau diskusi yang dilakukan oleh Dewan Kesenian Kota Banjarmasin itu juga menyepakati kalau seni balamut akan dimasukkan ke dalam ranah pendidikan.

Menurutnya, dengan dorongan berupa dimasukkannya ke dunia pendidikan seni lamut ini diharapkan bisa mendongkrak popularitasnya. Seperti dimasukkan ke dalam pendidikan di kampus.

Kemudian Dewan Kesenian Kota Banjarmasin juga berencana akan memanggungkan anak dari Gusti Jamhar yakni Gusti Pansurna serta murid-murid Gusti Jamhar Akbar untuk membawakan lamut agar ada regenerasi dari pihak keluarga maupun masyarakat.

“Kita harap masyarakat kota banjarmasin kenal lebih jauh mengenai lamut, terutama mengenai hal-hal pedoman dan etika yang secara tersirat ada di dalam mukadimah serta pepadah yang ada dalam lamut,” tuntas Hajriansyah. (Zak/K-3)

Iklan
Iklan