Oleh : Hj Kudsiah, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 13 Banjarmasin
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Penggunaannya pun semakin luas dalam beragam ranah pemakaian, baik secara lisan maupun tulis. Oleh karena itu, diperlukan buku rujukan yang dapat dijadikan pedoman dan acuan berbagai kalangan pengguna bahasa Indonesia, terutama dalam pemakaian bahasa tulis secara baik dan benar.
Keterampilan menulis adalah kegiatan berupa menciptakan informasi atau catatan dengan menggunakan huruf. Menulis merupakan keterampilan yang rumit untuk dikuasai, karena keahlian menulis mencakup faktor kebahasaan serta faktor eksternal bahasa di mana keduanya harus runtut dan padu sehingga menghasilkan karangan yang baik. Menurut pengalaman penulis, dalam menulis terkadang ditemukan kecacatan konstruksi kalimat, pembentukan kata, penulisan kata, ejaan dan keterkaitan paragraf. Di samping itu jika kemampuan seseorang mengenai bahasa terbilang rendah, kemungkinan akan terjadi suatu kecacatan atau biasa disebut kesalahan berbahasa.
Dalam aktivitas berbahasa tulis, khususnya penulisan karya tulis ilmiah di samping perbendaharaan kata dan tata bahasa, ejaan memegang peranan yang cukup penting agar tulisan yang dibuat tertata dengan baik. Penggunaan ejaan bahasa Indonesia dalam penulisan karya tulis ilmiah secara benar masih jauh dari yang diharapkan karena banyaknya dijumpai kesalahan dalam pemakiannya. Banyaknya kesalahan (ejaan) yang terjadi dalam pemakaiannya itu menunjukkan bahwa masih diabaikannya persoalan penerapan ejaan dalam penulisan karya tulis, kesalahan-kesalahan ejaan menjadi terpinggirkan karena penulis enggan untuk memperbaikinya atau malah tidak tahu bahwa yang ditulisnya itu salah dari sudut pemakaian ejaan. Bahkan, kesalahan ejaan dianggap hal yang biasa karena tidak sampai mengganggu makna kalimat yang dibuat. Inilah persoalannya. Kesalahan pemakaian ejaan dianggap sepele. Kesalahan pemakaian ejaan dianggap merupakan tugas para penyunting.
Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang bahasa Indonesia dalam bentuk tulisan. Dengan demikian ejaan bahasa Indonesia meliputi pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) ditetapkan pada 2015 dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 tahun 2015, serta Mendikbud mencabut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Ejaan Yang Disempurnakan.
Pokok-pokok ejaan bahasa Indonesia meliputi : a. Pemakaian huruf; b. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring; c. Penulisan kata; d. Penulisan unsur serapan; dan e. Pemakaian tanda baca.
Pemakaian huruf
Salah satu bagian pemakaian huruf yang perlu dicermati kembali dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah persoalan pemenggalan kata. Penulis karya tulis ilmiah sering mengalami kesulitan memenggal kata pada pergantian baris.
Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
Pemakaian huruf kapital dan huruf miring dalam penulisan karya ilmiah sering menyimpang dari kaidah-kaidah ejaan. Pengapitalan dan pemiringan huruf sering dilakukan karena huruf awal dari kata-kata dan kata yang dicetak miring dianggap penting.
Penulisan Kata
Penulisan kata yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah penulisan bentuk ulang, gabungan kata, kata depan, kata si dan sang, Partikel, singkatan dan akronim, serta angka dan bilangan.
Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dipilah menjadu dua, yakni unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan unsur serapan yang pelafalan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, misalnya: reshuffle (riesyafel) dan shuttle cock (syatel
kak), sedangkan unsur serapan serapan yang pelafalan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asingnya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian tanda baca meliputi lima belas bagian, tetapi tidak semua bagian itu dibahas dalam makalah ini. Hanya beberapa kaidah atau aturan yang terkait dengan penulisan karya tulis ilmiah dibicarakan, di antaranya: pemakaian tanda titik; tanda koma; tanda titik koma, tanda titik dua; tanda pisah [–]; tanda kurung (…); tanda petik ganda ”…”; dan tanda petik tunggal ...
.
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) adalah sistem yang mengatur tentang ejaan yang menggantikan ejaan terdahulu yaitu EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dengan memperhatikan penggunaan huruf, penulisan kata, serta pemakaian tanda baca. Manfaat mempelajari PUEBI sejak dini sama halnya menghargai bahasa negara sendiri, sekaligus melestarikan bahasa persatuan. PUEBI menjadikan bagian tertib ilmu yang seharusnya dipatuhi agar bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa kebanggaan. Sudah seharusnya penggunaan PUEBI diindahkan dengan baik dan benar dalam beragam karya tulis