Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Ramadhan dan Buku Al-Qur’an

×

Ramadhan dan Buku Al-Qur’an

Sebarkan artikel ini

Oleh : Nor Hasanah, S.Ag, M.I.Kom
Pustakawati UIN Antasari Banjarmasin

Menarik ketika menyimak tema Hari Buku Sedunia 2022 atau World Book Day yang selalu diperingati setiap 23 April dengan mengusung tema “You Are A Reader” yang ditujukan kepada anak-anak di seluruh dunia untuk gemar membaca. Peringatan tersebut merupakan wujud kepedulian akan minat membaca bagi seluruh masyarakat di dunia dan juga mengingatkan akan pentingnya membaca agar dapat menambah ilmu. Menariknya lagi hari buku sedunia tahun 2022 ini juga bertepatan dengan bulan Ramadhan sebagai bulan Al-Qur’an.

Baca Koran

Allah SWT merupakan Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia yang menciptakan sebuah buku panduan yang diperuntukkan bagi seluruh hamba-hamba-Nya. Buku panduan itu berorientasi memberikan tuntunan untuk menjalani kehidupan di dunia ini agar bisa memperoleh jalan yang lurus. Dia tidak mungkin membiarkan hamba-Nya berjalan sendirian tanpa dibekali sebuah panduan. Oleh karena itu, Dia berinisiatif untuk menciptakan buku panduan ini yang berlaku hingga akhir kehidupan nanti.

Buku panduan itu ialah Al-Qur’an. Al-Qur’an niscaya Kalam Allah SWT yang sangat indah dan terang laksana sinar mentari dan bulan berpancar menerangi bumi. Di dalamnya terdapat jutaan informasi mengenai zaman sebelum kita diciptakan bahkan zaman yang akan mendatang. Banyak secercah isi Al-Qur’an yang telah teraktualisasikan dengan visibel, bahkan membuat para ilmuwan non-muslim takjub dan memutuskan untuk masuk Islam setelah mereka meneliti pelbagai penemuan mencengangkan seperti yang terjadi pada ilmuwan Jacques-Yves Cousteau (1910-1997).

Beliau Dia adalah seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Prancis, Jacques-Yves Cousteau melakukan eksplorasi bawah laut. Dia menemukan beberapa kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. Seolah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya. Lalu, suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim dan menceritakan fenomena itu. Profesor itu teringat pada ayat Al-Qur’an tentang bertemunya dua lautan seperti yang tercantum pada surat Ar-Rahman (55) ayat 19-20 yang artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing”.

Baca Juga :  Jalan Rusak, Nyawa Terancam: Bukti Negara Abai Melayani Rakyat?

Atas penemuan inilah, beliau masuk Islam hingga akhir hayatnya, demikian secarik informasi yang dinukil dari situs Islampos.com. Subhanallah, Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. Allah SWT menunjukkan eksistensinya sebagai Raja Alam kepada manusia bahwa Al-Qur’an ini merupakan karya-Nya yang sangat luar biasa. Sumpah Allah SWT di dalam Al-Qur’an dengan berjalanya waktu yang dinilai mustahil, kini telah terbukti secara visibel.

Namun, sebagian umat Islam kadang masih kurang semangat untuk mencintai Al-Qur’an, apalagi di bulan suci Ramadhan. Hal ini dapat dibuktikan dengan kondisi sekarang, sebagian umat Islam yang mengabaikan dan mendaifkan Al-Qur’an untuk membaca, mentadaburi, dan sekaligus mengejawantahkannya isi dalam bingkai kehidupan. Pentingnya literasi Al-Qur’an perlu digelorakan agar hatinya rindu untuk mendekatkan diri dengan Al-Qur’an.

Minimal dengan membaca secara eksplisit hati kita akan menjadi tentram. Ingat instruksi Tuhan dalam Al-Qur’an itu jelas ketika wahyu pertama turun yakni perintah membaca (Iqra’), seperti yang tercantum dalam surat Al-Alaq ayat 1 yang artinya bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. 

Selain itu, membaca Al-Qur’an dapat mengantarkan kepada pada kebahagian di alam kubur. Di alam kubur kita menjadi seorang yang kehampaan sebab tidak ada keluarga, teman, dan orang yang dekat dengan kita yang dulunya selalu bersama menemani satu sama lain. Justru di alam kubur itu, hanya bersama dengan cacing tanah dan pelbagai jenis hewan lainnya.

Saat ini yang dibutuhkan untuk menyongsong kematian dan menjadi teman selama di alam kubur ialah Al-Qur’an. Dia yang akan menjadi satu-satunya teman bagi kita untuk menerangi alam kubur yang sangat gelap dan dubius selain amalan-amalan penunjang lainnya. Untuk itu mumpung kita masih hidup, terlebih lagi di bulan suci Ramadhan ini mari kita dekatkan dengan membaca Al-Qur’an. Ingat bahwa, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. Al-Baihaqi).

Baca Juga :  Hukum Rimba Jalan Raya

Membaca Al-Qur’an akan melahirkan berbagai keutamaan. Keutamaan membaca Al-Qur’an itu selain membuat hati adem ayem, juga akan memperoleh pelbagai keutamaan-keutamaan lainnya. Berikut ini saya sajikan keutamaan membaca Al-Qur’an. Diantaranya adalah Al-Qur’an akan mendatangkan syafa’at. Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya”. (HR. Muslim). Kemudian dengan rajinnya orang membaca Al-Qur’an, akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Umar bin Khattab ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an) dengannya pula Allah akan merendahkan kaum lain”. (HR. Muslim). Terlebih lagi dengan sering membaca Al-Qur’an akan menjadi pengasosiasi (penawar) sukma yang masygul. Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan Kami turunkan dari Al Quran suat
u yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS. Al-Isra’ [17]: 82).

Demikian yang terlihat dari sekelumit keutamaan membaca Al-Qur’an. Mari jadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk menggelorakan spirit membaca Al-Qur’an sebagai pilar yang menjadikan hidup kita menjadi tentram selamat dunia akhirat. Aamiiin.

Iklan
Iklan