Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

OJK Apresiasi Kesigapan Bank Kalsel Atasi Masalah Kejahatan Skimming

×

OJK Apresiasi Kesigapan Bank Kalsel Atasi Masalah Kejahatan Skimming

Sebarkan artikel ini
Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Riza Aulia Ibrahim. (KP/Dok)

Banjarmasin, KP – Kasus kejahatan skimming nasabah Bank Kalsel viral beberapa hari terakhir. Bahkan tercatat ada 94 nasabah telah terverifikasi dan terbukti mengalami tindak skimming dengan nilai kerugian mencapai Rp1,9 Miliar.

Android

Bank Kalsel pun sigap melihat permasalahan tersebut dengan melakukan berbagai langkah strategis, mulai dari mematikan sementara sistem magnetic stripes di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) mereka, mengganti kerugian nasabah yang terkena skimming hingga 100 persen sampai melaporkannya ke pihak berwajib agar bisa ditangani secara serius.

Atas berbagai upaya tadi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan pun memberikan apresiasi atas cepatnya respon Bank Kalsel dalam menghadapi kasus kejahatan skimming yang menimpa mereka.

“Khususnya pergantian uang nasabah yang terkena kejahatan skimming hingga 100 persen kurang dari 24 jam. Kami bahkan sempat menanyakan apakah sudah yakin nasabah yang diganti itu semuanya korban kejahatan skimming, tapi Bank Kalsel bisa meyakinkan kami dengan metode yang ditunjukkan oleh mereka,” ujar Kepala OJK Regional 9 Kalimantan Riza Aulia Ibrahim, belum lama ini.

Walau memberikan apresiasi OJK Regional 9 Kalimantan tetap berharap Bank Kalsel bisa mengambil langkah strategis lainnya kedepan agar kasus kejahatan skimming tidak menimpa nasabah mereka lagi.

Salah satunya melakukan pembenahan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang lebih baik lagi terhadap pemeriksaan ATM milik mereka agar tidak mudah dipasang peralatan skimming oleh pelaku kejahatan perbankan.

“Kemudian terus tingkatkan sistem teknologi keamanan perbankannya. Karena hari ini kejahatan perbankan semakin canggih saja,” ingatnya.

Dikatakannya pula kasus kejahatan skimming sendiri memang tidak hanya menimpa Bank Kalsel saja, namun sebelumnya sering juga terjadi pada bank-bank lokal hingga nasional lainnya di Indonesia.

Salah satunya karena dipicu masih dipakainya sistem Magnetic Stripes pada beberapa ATM milik perbankan.

“Bank Kalsel yang saya ketahui memang sudah mulai beralih ke sistem chip, tapi tidak menutup sistem Magnetic Stripes. Hal itu dikarenakan masih banyak edisi yang merupakan mitra Bank Kalsel masih menggunakan sistem Magnetic Stripes,” tukasnya. (Nau/KPO-1)

Iklan
Iklan