Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Banjarmasin dan Banjarbaru Paling Sedikit Serap Pupuk Bersubsidi

×

Banjarmasin dan Banjarbaru Paling Sedikit Serap Pupuk Bersubsidi

Sebarkan artikel ini
8 3klm pupuk
SERAP PUPUK - Kota Banjarmasin dan Banjarbaru menjadi serapan pupuk bersubsidi paling sedikit, karena minimnya lahan pertanian. (KP/Istimewa)

Banjarbaru, KP – Ketersediaan pupuk bersubsidi dipastikan tercukupi untuk seluruh petani yang berada di 13 kabupaten/kota se-kalsel. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Syamsir Rahman, melalui Pelaksana Pembagian Kartu Tani dan Pupuk Bersubsidi, Radiansyah, menyampaikan bahwa untuk alokasi ketersediaan pupuk bersubsidi di Provinsi Kalsel selalu tercukupi bahkan lebih dalam 5 tahun terakhir.

Radiansyah menjelaskan, bagi para petani agar lebih mudah mendapatkan pupuk bersubsidi diharap terlebih dahulu bergabung dalam kelompok tani maupun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di setiap desa masing-masing.

Baca Koran

“Dengan bergabungnya petani ke dalam kelompok tani, akan banyak keuntungan maupun manfaat yang diperoleh. Salah satunya adalah kemudahan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, karena petani yang belum masuk kedalam kelompok tani akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi karena belum terdaftar,” tuturnya, dilansir dari website resmi Pemprov Kalsel, Senin (6/2).

Ditambahkannya, dari 13 kabupaten-kota yang mendapatkan pupuk bersubsidi, ada 3 kabupaten-kota yang serapannya paling sedikit, yaitu Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

“Dan yang paling banyak serapannya ada di Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Tabalong, dikarenakan luasnya lahan pertanian di wilayah tersebut,” terang Radiansyah.

Menurutnya, Kota Banjarmasin dan Banjarbaru menjadi serapan pupuk bersubsidi paling sedikit, dikarenakan minimnya area yang dapat dijadikan lahan pertanian dan mengalami banyak perubahan ke arah pembangunan.

Sementara, untuk pupuk bersubsidi saat ini sesuai dengan Permentan Nomor 10 tahun 2022 yang ditetapkan pada bulan Juli lalu, hanya tinggal 2 jenis saja untuk Kalsel, yaitu NPK dan UREA.

Selain jenis pupuk bersubsidi yang berkurang, jenis komoditasnya pun juga berubah menjadi 9 komoditas yang mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Kesembilan komoditi tersebut terdiri dari tiga komoditi subsektor tanaman pangan yaitu padi, jagung, kedelai serta cabai, bawang merah, bawang putih untuk subsektor hortikultura. Sedangkan komoditi subsektor perkebunan yang mendapatkan pupuk bersubsidi adalah tebu, kopi dan kakao,” beber Radiansyah.

Baca Juga :  Hadir bagi Pekerja Migran Indonesia: BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian kepada Keluarga PMI Musthakfirin

Pembagian pupuk bersubsidi ini langsung dilakukan di kabupaten/kota dengan para kelompok tani yang ada di sana. Dan sampai saat ini, para kelompok tani merasa selalu tercukupi dengan pupuk bersubsidi yang telah disediakan.

“Kalaupun ada petani yang tidak mendapatkan pupuk bersubsidi, biasanya dikarenakan petani tersebut tidak tergabung dalan kelompok tani. Karena syarat untuk membeli pupuk bersubsidi harus ikut dalam kelompok tani dan memiliki kartu tani,” ucapnya.

Radiansyah menyebutkan, apabila ada kelangkaan pupuk bersubsidi, biasanya para kelompok tani langsung melapor ke Pemerintah Daerah setempat.

“Sehingga ketersediaan pupuk bersubsidi akan dialihkan dari kabupaten-kota dengan serapan pupuk paling rendah,” pungkasnya. (opq/K-1)

Iklan
Iklan