Banjarmasin, KP – Ribuan umat Islam memenuhi masjid-masjid di Banjarmasin untuk melaksanakan ibadah di malam Nisfu Sya’ban 1444 H / 2023. Seperti di Masjid Sabilal Muhtadin, Masjid Jami Sungai Jingah dan Masjid Ar Raudah di Sungai Andai, Banjarmasin.
Bulan Sya’ban merupakan bulan ke-8 dalam kalender Islam atau Hijriah. Malam Nisfu Sya’ban tahun 2023 akan masuk mulai Selasa (7/3/2023) malam.
Di Masjid Jami Sungai Jingah, jemaah memadati ruang induk masjid, bahkan meluber hingga ke halaman masjid. Dari pantauan, arus jemaah sudah mulai berdatangan sejak sore hari.
Maulana, warga Jalan Sultan Adam, Banjarmasin, mengaku harus berangkat lebih awal dari rumahnya agar bisa kebagian shaf di Masjid Jami. Ia pun harus memarkir motornya beberapa ratus meter dari masjid karena jalan yang penuh sesak.
“Saya memang biasanya ke Masjid Jami ini kalau malam Nisfu Sya’ban. Sore sudah berangkat dari rumah. Takut tidak kebagian tempat, makanya datang lebih awal,” ujarnya.
Di malam Nisfu Sya’ban ini dianjurkan memperbanyak ibadah, istighfar, dan berdoa. Pelaksanaan ibadah malam Nisfu Sya’ban di Masjid Jami dimulai dengan salat Magrib berjamaah. Kemudian dilanjutkan salat tasbih, salat hajat dan salat taubat. Lalu membaca surah yasin sebanyak tiga kali, selanjutnya salat Isya berjamaah.
Saat membaca surat yasin, dengan urutan pertama doa meminta dipanjangkan umur untuk berbuat ibadah, kedua minta diluaskan rezeki yang halal bekal untuk ibadah, dan ketiga minta ditetapkan iman.
Dalam bahasa Arab, Nisfu dapat diartikan sebagai pertengahan, Sehingga Nisfu dipahami sebagai pertengahan bulan Sya’ban yang jatuh hari ke-15.
Pada malam Nisfu Sya’ban, umat Islam dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam kebajikan. Diantaranya dengan bacaan Al-Qur’an di malam hari dan melaksanakan ibadah puasa sunah Nisfu Sya’ban di siang hari.
Ada sejumlah hadist yang menerangkan tentang keistimewaan Nisfu Sya’ban. Salah satunya yakni sebagai waktu yang ditetapkan untuk mencatat amal kebaikan manusia.
Seperti dikutip dari buku Keagungan Rajab & Sya’ban oleh Abdul Manan Bin Hj. Muhammad Sobari, Rasulullah SAW menyebut malam Nisfu Sya’ban merupakan waktu pencatatan amal kebaikan setiap manusia.
Usamah bin Zaid berkata, “Ya Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Sya’ban”. Rasulullah SAW berkata, “Ini adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan saat berbagai amalan diangkat kepada Allah SWT. Aku suka amalanku diangkat saat sedang berpuasa.” (HR Imam An-Nasa’i).
Dalam Kitab Syu’ab al-Iman juga terdapat riwayat yang menyebut bahwa Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang memohon ampun pada malam Nisfu Syaban. Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya.” (HR Baihaqi). (Opq/KPO-1)