Tim Selidiki Musibah WNA di Tambang Bawah Tanah Otopsi Jenazah Menunggu Perwakilan Negara Cina
Perkara tangani dengan hati-hati dan profesional
BANJARMASIN, KP – Tim gabungan dari Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) melakukan penyelidikan di tambang batubara bawah tanah di Kabupaten Kotabaru.
Lainnya, memintai keterangan dua orang saksi WNA (Warga Negara Asing) yang beekrja di di PT SDE (Sumber Daya Energi) Qinfa di Desa Magalau Hulu, Kecamatan Kelumpang Barat.
“Penanganan kasus meninggalnya tiga WNA asal Cina diambil alih dan saat tim gabungan dari Dit Reskrimum dan Dit Reskrimsus serta lainnya ada di Kotabaru untuk melakukan penyelidikan,” kata
Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi melalui Kabid Humas, Kombes Pol M Rifa’i, Rabu (15/3).
Ditanya soal tiga jenazah. Ia sebut saat ini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara.
“Namun pihak rumah sakit belum bisa melakukan otopsi, karena masih menunggu perwakilan Negara Cina,” jelasnya.
Kombes Pol M Rifa’i menambahkan, perkara ini pihaknya tangani dengan hati-hati dan profesional.
Karena menyangkut WNA, dan koordinasi juga dilakukan dengan pihak perwakilan Negara Cina.
“Kalau kita otopsi sendiri takutnya mereka tidak percaya.
Kita lihat perkembangannya kedepan, kalau memang ada unsur pidana pasti akan ditindaklanjuti,” ucapnya lagi.
Diketahui, tiga WNA yang mendapat musibah itu berinisial JY (51), XT (42) dan LD (46).
Korban meninggal dunia diduga karena keracunan gas saat bekerja di sebuah terowongan, pada Senin (13/3) dinihari.
Karyawan itu tiba-tiba lemas dan pingsan.
Kemudian korban dibawa ke Klinik Suaka Insan, Desa Magalau Hulu.
Saat dilakukan pemeriksaan, pihak Klinik Suaka Insan menyatakan para korban telah meninggal dunia.
Untuk memastikan kondisi tersebut jenazah kembali di rujuk ke Rumah Sakit Husada Tanah Bumbu.
Lalu di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin untuk dilakukan otopsi jenazah. (K-2)
