BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertekad mengembalikan kejayaan partai pada Pemilu sebelumnya, bahkan mampu menempatkan kader sebagai Wakil Ketua DPRD Kalsel.
“Kita bertekad mengembalikan perolehan suara partai seperti Pemilu sebelumnya,” kata Ketua DPW PPP Kalsel, HM Aditya Mufti Ariffin kepada wartawan, usai menyerahkan berkas pendaftaran calon legislatif (caleg)ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel, Jumat (12/5/2023).
Aditya mengungkapkan, perolehan kursi PPP di DPRD Kalsel pada Pemilu 2009 dan 2014 sebanyak tujuh kursi, namun pada Pemilu 2019 mengalami penurunan menjadi tiga kursi, sehingga harus membentuk fraksi gabungan di DPRD Kalsel.
“Mudah-mudahan pada Pemilu 2024 nanti, PPP bisa mengembalikan perolehan suara seperti pada Pemilu 2014 lalu,” tambah Ovie, panggilan akrab HM Aditya Mufti Ariffin.
Paling tidak, lanjut dia, pada Pemilu 2024 ini, PPP bisa meraih suara di setiap daerah pemilihan, atau tujuh kursi.
Untuk meraih dukungan dan simpati masyarakat, PPP menempatkan hampir 40 persen kader perempuan untuk duduk di legislatif, agar bisa meraih dukungan dan suara perempuan.
“Kita juga tempatkan kader petahana ataupun mantan legislatif agar bisa berjuang meningkatkan suara partai pada Pemilu mendatang,” ungkap Walikota Banjarbaru.
Selain itu, PPP Kalsel juga memperhatikan kaum milenial, yang akan menjadi pemilih terbesar pada Pemilu 2024, dengan menempatkan caleg dari kaum muda.
“Nanti kader muda inilah yang bergerak untuk meraih dukungan dari kaum milenial,” kata Ovie, mengingat PPP ingin membangun masyarakat madani dan sesuai syariat Islam.
Ovie mengungkapkan, KPU Provinsi sudah menyatakan kelengkapan berkas mereka, termasuk menyandingkan kesinkronan data antara dokumen fisik dengan aplikasi Silon milik KPU RI.
“Kita mendaftarkan 100 persen dari kuota yang ada (55 kursi untuk DPRD Kalsel, red), dari total tujuh daerah pemilihan,” jelas mantan anggota DPR RI asal Kalsel.
Ia juga mengapresiasi verifikasi dari KPU Kalsel, yang menyatakan kelengkapan berkas yang mereka serahkan, sehingga fokus selanjutnya adalah menunggu kelanjutan dari proses pemeriksaan data tiap bacaleg. (lyn/KPO-3)
