Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Pasca Iduladha Harga Cabai dan Sayuran Mulai Turun

×

Pasca Iduladha Harga Cabai dan Sayuran Mulai Turun

Sebarkan artikel ini
8 3klm harga
TURUN - Harga cabai dan sejumlah sayur mayur di Pasar Sentra Antasari berangsur-angsur mulai turun pasca Iduladha 1444 Hijriah. (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Sempat melonjak jelang Iduladha 1444 Hijriah, harga cabai dan jenis sayur-sayuran mulai berangsur turun. Hal ini disebabkan pasokan yang mulai berdatangan dari daerah penghasil.

Seperti dituturkan Fauzi, pedagang di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin. Menurutnya, sejumlah harga komoditas mulai turun.

Baca Koran

“Iya, mulai tadi malam sudah mulai turun untuk harga cabai. Kebetulan banyak masuk dari pemasok,” ungkapnya, saat dibincangi, Senin (3/7).

Untuk jenis cabai keriting, sebelumnya dijual Rp 50 ribu, sekarang turun jadi Rp 45 ribu per kilogram (Kg).

Cabai merah besar yang sempat menyentuh harga Rp 70 ribu, hari ini hanya seharga Rp 50 ribu per Kg

“Kalau cabai hijau besar naik Rp 5 ribu. Bila sebelumnya Rp 35 ribu, sekarang jadi Rp 40 ribu per kilonya. Sedangkan cabai tiung tetap bertahan di harga Rp 40 ribu per kilogram. Tomat juga masih stabil di harga Rp 10 ribu per kilogram,” beber Fauzi.

Pasokan cabai-cabai tadi, lanjutnya, didatangkan dari daerah Kalimantan Selatan, khususnya dari Pelaihari, Barabai dan Kandangan, lantaran harganya lebih murah. Dan sebagian lagi didatangkan dari luar daerah.

Dikatakannya lagi, naik turunnya harga cabai dan jenis sayuran-sayuran lainnya di pasaran sangat dipengaruhi oleh pasokan dari daerah penghasil.

“Kalau pasokannya melimpah harga akan murah. Sebaliknya, bila pasokannya sedikit sudah pasti harga akan melonjak naik,” tukasnya.

Hal senada disampaikan Sari, pedagang lainnya, bahwa harga sayur mayur mulai turun seiring masuknya pasokan ke pasar-pasar tradisional.

“Hari ini harga seledri normal lagi Rp 15 ribu untuk satu ikat. Kemarin, sebelum Idul adha sempat melonjak jadi Rp 25 ribu,” sebutnya.

“Jeruk nipis juga turun harganya, sekarang hanya Rp 15 ribu per kilogram. Sebelumnya mahal sekali sampai Rp 30-40 ribu per kilogram,” pungkasnya (Opq/K-1)

Baca Juga :  Pemprov Kalsel Dorong Pengembang Perumahan Realisasikan 10.000 Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Iklan
Iklan