Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Minimalisir Karhutla di Ring 1 Bandara, Pintu Air Dibuka

×

Minimalisir Karhutla di Ring 1 Bandara, Pintu Air Dibuka

Sebarkan artikel ini
1 35 klm mPembasahan lahan
Pembukaan pintu air embung Lok Udat, yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari objek vital bandara, dipimpin Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Kamis (31/8). (Ist)

Banjarbaru, KP – Kawasan Guntung Damar yang merupakan kawasan ring 1 Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, salah satu yang sering dilanda kebakan lahan, yang mengancam aktivitis penerbangan.

Karena itu, dilakukan pemsahan lahan dengan cara membuka pintu air embung Lok Udat, yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari objek vital bandara.

Baca Koran

Pembukaan pintu air tersebut dipimpin Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin, Kamis (31/8).

Gubernur berharap dengan dibukanya pintu air maka dapat meminimalisir terjadinya Karhutla di kawasan vital tersebut. “Pembasahan ini merupakan langkah mitigasi bencana Karhutla dan sekaligus mencegah kabut asap menyelimuti kawasan bandara,” katanya.

Ia berharap bencana Karhutla di Kalsel tak separah bencana seperti beberapa tahun silam yang pernah terjadi hingga menimbulkan asap pekat.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Suria Fadliansyah, mengatakan pengamanan Karhutla difokuskan di kawasan Bandara Syamsuddin Noor yang merupakan objek vital bagi perekonomian Kalsel.

“Pembukaan pintu air ini sesuai arahan Gubernur Kalsel yang memberi atensi langsung atas perkembangan belakangan ini, beliau juga langsung turun memimpin kegiatan ini sebagai langkah antisipasi agar titik api tak meluas,” kata Suria.

Dengan pembasahan lahan ini diharapkan ring 1 Syamsuddin Noor dapat diamankan dari munculnya titik titik api. “Pembasahan bertujuan untuk mencegah kebakaran lahan di sekitar bandara agar tidak meluas. Bandara adalah ring satu yang kami jaga dari Karhutla dalam waktu 1 x 24 jam.

Arahan Pak Gubernur, kebakaran lahan harus cepat diatasi dan ditanggulangi,” bebernya.

Dia jelaskan, selama dua bulan lebih kekeringan melanda Kalsel dan telah menghanguskan ratusan hektar lahan dan hutan yang tersebar di 13 kabupaten kota, kawasan Bandara Internasional Syamsuddin Noor masih bisa “diselamatkan” dari kabut asap pekat yang dapat menghambat aktivitas penerbangan.

Baca Juga :  Ditlantas Polda Kalsel Terima iCELL Awards dari Kakorlantas Polri

“Semua berkat kerjasama yang luar biasa antara satgas darat dan udara dalam memadamkan api.

Kalau api di luar ring satu kita maksimalkan satgas darat.

Sedangkan di kawasan ring satu kita juga memaksimalkan pemadaman melalui satgas udara dengan menggunakan helikopter water bombing sebanyak 4 buah,” urai Suria Fadliansyah. (mns/K-2)

Iklan
Iklan