Banjarmasin, KalimantanPost.com – Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina menjawab kritikan netizen soal Jembatan Pasar Lama yang dinilai mubazir dan tidak berumur panjang.
“Soal Jembatan Pasar Lama sebenarnya sudah ulun jawab dalam Instagram, tapi pertanyaan ini saya jawab lagi,” kata Ibnu Sina dalam Ngobrol Bareng Masyarakat dan Komunitas (Ngobras) di Kampung Ketupat, Rabu malam (27/12).
Menurutnya penetapan nilai proyek pemasangan aksesoris sebesar Rp11 miliar tidak serta merta dan mengada-ngada.
“Kita tidak ngadi-ngadi dalam menetapkan nilai 11 milyar itu, semua ada perencanaanya,” kata Ibnu Sina.
Ibnu Sina menyebutkan nilai pemasangan aksesoris jembatan ini tergolong lebih murah dibandingkan membangun jembatan baru.
“Masih lebih murah untuk menghiasi jembatan dibandingkan untuk membangun jembatan baru,” sebutnya.
Seperti biaya pembangunan Jembatan Sulawesi 2 atau dikenal dengab Jembatan Mesjid Jami mencapai sekitar Rp25 miliar, Jembatan Patih masih sekitar Rp65 miliar dan jembatan Alalak sebesar Rp275 miliar.
Ia menantang para pengkritik Jembatan Pasar Lama untuk mengerjakan sendiri jika bisa dengan biaya lebih murah.
“Silahkan kalau bisa menghias Jembatan Pasar Lama, dengan biaya Rp1 miliar atau lebih murah, tolong pian kerjakan,” sebutnya.
Menurutnya dalam proyek ini, Pemko Banjarmasin memberikan keuntungan yang sangat minimal sebesar 15 persen.
Sebab kalau keuntungan kurang dari 15 persen, bakal tidak ada mau kontraktor yang mau mengerjakannya.
“Keuntungan 15 persen ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
“Pian kalo mau mengerjakan sendiri atau bisa lebih murah, saya persilahkan untuk mengerjakan proyek Jembatan Pasar Lama,” tutup Ibnu Sina.
Sementara, untuk pengaspalan Jembatan Pasar Lama dijadwalkan sekitar 1 hingga 2 hari mendatang. (mar/K-2)