Rantau, KP – Pemerintah Kabupaten Tapin menggelar rapat koordinasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Dalam rangka hari besar keagamaan nasional terkait harga pangan di daerah bertempat Aula Tamasa Kantor Bupati Tapin, Rabu (13/3/2024) kemarin.
Rakor dipimpin Pj Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin dengan menghadirkan Erwin Syafii selaku Ekonomi Ahli Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Kepala Kantor Bulog, Kepala BPS Kabupaten Tapin. Selain itu juga di hadiri Perwakilan Forkompinda Tapin, Kepala SOPD Lingkup Tapin dan para Camat.
Pj Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin dalam arahannya menyampaikan, rapat koordinasi ini bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka hari besar kegamaan nasional khusunya untuk harga pangan untuk kebutuhan pokok masyarakat.
“Momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) saat ini, dalam upaya pengawasan untuk mengantisipasi kenaikan harga-harga bahan pokok dan penting di masyarakat, maka, diperlukan kerjasama dan sinergi dari seluruh stakeholder untuk menjaga stabilitas komoditas pangan dari hulu ke hilir,“ tegasnya.
Dari hasil pertemuan itu didapatkan berdasarkan pemaparan dari BPS Tapin bahwa ada komoditas pangan cukup luman tinggi harganya seperti telur ras, tepung dan ayam ras, yang mana pangan tersebut di bulan puasan ini banyak dibutuhkan masyarakat, tentunya ini menambah inflasi daerah.
Inflasi dapat diartikan meningkatnya harga-harga secara umum serta terus menerus dan meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lain. Dengan tingkat inflasi yang tinggi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.
Oleh karenanya perlu sinegritas TPID dengan semua pihak khususnya dalam upaya pengendalian inflasi dengan program 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Sementara Ahli Ekonomi Bank Indonesia Erwin Syafii mengatakan, bahwa untuk kebutuhan pangan seperti beras, cabe rawit, telur ayam ras dan daging ayam terus mengalami kenaikan harga yang secara nasional sama, tentunya ini menjadi warning bagi daerah kita, agar melakukan langkah-langkah dalam pengendalihan harga pangan. Sehingga inflasi daerah dapat terjaga dengan baik.
Untuk pemerintah daerah dalam menanggulangi hal tersebut untuk jangka pendek yakni dengan melakukan operasi pasar, supaya harga tidak semakin liar dan melambung tinggi dan itu bisa dilakukan dalam seminggu sekali, tetapi tergantung kesipan keuangan daerah.
Sementara jangka panjang dengan melakukan meningktkan produksi tanaman pangan seperti menaman padi dan menanam cabe rawit di saat musim tanam.
Adapun dalam pertemuan ini BI merekomendasikan kepada TPID Tapin pertama keterjangkauan harga yakni melakukan operasi kegiatan operais pasar, kedua ketersediaan pasukan dengan melakukan kerjasama antar daerah, ketiga kelancaran distribusi dan komunikasi efektif kepada masyarakat supaya mau melakukan perubahan referensi konsumsi secara bertahap.
Untuk diketahui bahwa Kota inflasi di Kalimantan Selatan di tahun 2024 ada 5 (lima) yaitu Banjarmasin, Kotabaru, Tabalong, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Laut. Dan 8 kab/kota lainnya, termasuk Tapin dihitung Indeks Perkembangan Harga (IPH)nya Terkendalinya nilai IPH pada bulan Februari tahun 2024.
Kemudian IPH berdasarkan hasil rilis BPS, di Kabupaten Tapin pada minggu ke-5 bulan Februari 2024 terjadi penurunan harga, dengan IPH sebesar -1,03. Komoditas yang mendorong penurunan harga terbesar adalah Daging Ayam Ras (-1,671), Cabai Rawit (0,295), Beras (-0,110). (abd/K-6)