BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Mulai 1 Januari 2024 lalu, pemerintah telah mengatur pembelian LPG subsidi 3 kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata. Dengan melakukan verifikasi data pembeli melalui Merchant Apps MyPertamina atau MAP.
Langkah tersebut merupakan upaya pemerintah untuk melaksanakan transformasi pendistribusian LPG Tabung 3 kg tepat sasaran.
Terkait itu, Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel pun mengingatkan kembali kepada agen-agennya agar program MAP ini sudah harus rampung pada 1 Juni 2024 sesuai yang ditargetkan oleh Pertamina.
Para agen diimbau harus menjalankan sosialisasi MAP untuk LPG 3 kg ke seluruh pangkalan, agar program pencocokan data warga dapat terealisasi 100 persen hingga 1 Juni 2024 di Kalsel.
“Kita harapkan teman-teman para agen jangan sampai tertinggal,” ungkap Ketua Hiswana Migas Kalsel, Hj Muliana Yuniar, usai rapat koordinasi bersama Sales Branch Manager Wilayah Banjarmasin PT Pertamina Patra Niaga, Syukra dan jajaran, serta seluruh agen LPG di kantor Hiswana Migas Kalsel Jalan Belitung Darat, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel, Rabu (22/5/2024).
Menurut Hj Muliana, hingga saat ini para agen di Kalsel sudah hampir 100 persen yang menjalankan program Merchant Apps MyPertamina. Ia juga meminta para agen untuk terus mensosialisasikan MAP ini kepada pangkalan-pangkalan LPG di bawahnya.
“Di seluruh Kalsel ada 106 Agen, termasuk 18 Agen di Banjarmasin,” sebut Hj Muliana, didampingi Wakil Ketua Hiswana Migas Kalsel H Irfani, Dewan Pembina H Addy Chairuddin Hanafiah, dan Sekretarisnya H Niko.
Setelah kegiatan koordinasi ini, Hiswana Migas Kalsel berharap penyaluran LPG 3 kg yang dilakukan di 13 kota/kabupaten se-Kalsel sesuai peruntukkannya, transparan dan tepat sasaran di seluruh pangkalan.
Ditambahkan Wakil Ketua Hiswana Migas Kalsel, H Irfani, saat ini Pertamina juga sedang gencar melakukan Operasi Pasar (OP) di Banjarmasin untuk menjaga stabilitas harga.
“Ada 17 titik Operasi Pasar di Banjarmasin yang dikonsentrasikan agar tidak terjadi lagi kelangkaan LPG 3 kg,” kata H irfani.
Bahkan, ujarnya, di Kelurahan Belitung Selatan saat dilakukan OP yang dengan menurunkan 1 truk (560 tabung LPG 3 kg) baru habis hingga pukul 8 malam. Ia juga menyebutkan, di tingkat eceran rata-rata pedagang menjual di kisaran harga Rp22.000 per tabung. Artinya terpaut tidak jauh dari HET Rp18.500.
H Irfani menilai, hal ini mengindikasikan tidak terjadi lagi kekosongan atau kelangkaan LPG 3 kg di tengah masyarakat.
“Kita berharap LPG 3 kg ini tepat sasaran dan benar-benar digunakan oleh masyarakat yang berhak. Kami juga selalu mengimbau masyarakat yang mampu untuk menggunakan LPG nonsubsidi, seperti Bright Gas 5,5 kg dan Bright Gas 12 kg,” pungkasnya. (Opq/KPO-1)
