BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Menurut data Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel, jumlah petugas kesehatan hewan di Banua saat ini kurang dari 100 orang, yakni sebanyak 29 orang berprofesi sebagai dokter hewan dan 56 orang paramedik veteriner.
Jumlah tersebut tentu tidak memenuhi kebutuhan tenaga medik veteriner Kalimantan Selatan dibandingkan jumlah populasi hewan ternak.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunnak Kalsel, Edi Santosa menjelaskan jika para petugas kesehatan hewan itu tersebar di sejumlah Puskeswan di Kalsel. Seperti di Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, dan Barito Kuala.
“Paling banyak dua dokter hewan di setiap Puskeswan,” jelasnya.
Menurut Edi, diperlukan setidaknya dua dokter untuk mengawal kesehatan 3.000 sapi. Sedangkan populasi sapi di Kalsel mencapai 190 ribu dan belum termasuk populasi ternak lain. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 saja, di Kalsel setidaknya ada 169.253 ekor sapi, sementara ayam kampung sebanyak 9.762.058 ekor, itik mencapai 3.386.449 ekor.
“Jika di Kalsel populasi sapi saja 190 ribu dibagi tiga, jadi ada sekitar 63 dokter hewan yang diperlukan. Belum lagi hewan unggas lainnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh Lulu Vila Vardi, menjelaskan jika kebutuhan sumber daya dokter hewan, sudah lama dikeluhkan pihaknya sehingga berdampak pelayanan yang kurang maksimal.
Sehingga saat ada kasus hewan ternak, dokter hewan seharusnya bisa langsung turun kelapangan, namun jika laporan terlalu banyak peternak harus antrean.
“Misalnya tidak ada Puskeswan di daerah Gambut yang melayani masyarakat di Gambut dan sekitarnya yang merupakan daerah unggas. Pasti akan sedikit menyulitkan dan menunggu antrean,” jelasnya. Jum’at (7/6/2024).
Disampaikannya, sebagai contoh di Kabupaten Banjar dengan jumlah 20 kecamatan, dan populasi ternak sapi atau kerbau terbesar kedua se-Kalsel, idealnya ada 10 Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan (Puskeswan). Dan tiap unit Kesawan setidaknya terdapat satu orang dokter hewan, dua orang paramedik, dan empat orang administrasi peternakan.
” Namun, saat ini di Kabupaten Banjar hanya tersedia, dua puskeswan dengan dua tenaga dokter hewan, dan beberapa paramedik,” bebernya
Karena itu, Lulu Vila Vardi sudah mengusulkan dan berkoordinasi dengan organisasi Pemkab terkait dan juga Badan Kepegawaian Daerah (BKD) termasuk mengusahakan ada tenaga dari pusat (kementerian). (Adv/dev/KPO-3)