Oleh : NURMADINA MILLENIA
Jika membaca buku yang berjudul “Bila anda pikir Bisa, Anda pasti bisa”, Dr Noman V Peal, yang bahasa Inggerisnya, “You can if you think you can”. Jangan terlalu dipikirkan soal kegagalan. Maka bangkitlah semua sumber yang diperlukan untuk sukses berada dalah suatu wadah pemikiran yang telah ditemukan dan rumuskan sendiri. Bahkan pernah dikatakan, “Setiap masalah senantiasa mengandung benih di dalamnya untuk dapat dipecahkan”. Stanley Arnord, pemikir kebangsaan Amerika Serikat yang terkenal. Bahwa fakta penting adalah, pemecahan suatu masalah itusudah terdapat dalam masalah itu sendiri.
Hal ini dikarenakan, jika banyak orang beranggapan bahwa masalah itu merupakan alamat buruk. Padahal sebaliknya, karena ada masalah justru ada jalan lainnya yang telah ditemukan, yang lebih baik. Jika Norman menceritakan analogi bahwa apabila Tuhan ingin menghadiahkan kepada anda suatu yang berharga, bagaimanakah caranya? Apakah dengan demikian, Dia akan memberikan dalam bentuk suatu kiriman yang indah dalam nampan perak? Sebenarnya tidak seperti itu. Justru sebaliknya Tuhan membungkusnya dalam suatu masalah yang pelik kemudian dari jauh melihatnya,apakah anda sanggup membuka bungkusan yang ruwet itu. Serta menemukan isi bungkusan itu sebagai suatu yang berharga, bagaikan sebutir mutiara yang mahal harganya sebagaimana tersembunyi dalam kulit kerang.
Bahkan dalam cerita jika banyak mereka yang berpendapat, “Alangkah indahnya hidup ini jika sekiranya kita tidak perlu menghadapi masalah, yang banyak ruwetnya, atau hanya punya masalah sedikit saja, kalau bisa tidak ada masalah sama sekali”. Jika saling bertanya dan diskusi apakah pendapat semacam ini benar? Maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah benar hidup ini akan indah bersemarak tanpa adanya tantangan kesulitan itu?
Maka oleh karena itu bagi Norman, dalam penjelasannya adalah kenyataan itu hanya pekuburan. Bahwa menurutnya jika pekuburan itu tak ada seorangpun yang menghadapi masalah hidup. Mereka penghuni kuburan, tak ada seorangpun yang merasa cemas, karena hidup yang penuh dengan masalah itu telah berlalu bagi mereka. Mereka telah beristirahat dari tugas pekerjaan mereka, mereka tidak lagi ambil pusing dengan apa yang kita baca dalam surat kabar atau apa yang terjadi pada radio atau televisi. Mereka sebenarnya tidak punya masalah sama sekali. Tidak ada seorangpun karena mereka memang sudah mati.
Dengan demikian dijelaskan jika kesulitan adalah gejala kehidupan. Maka setiap manusia yang mengalami ujian kehidupan adalah mereka yan sedang berproses untuk naik pada kelas tertentu. Karena itu tidak mengherankan dalam kajian shalat sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Begitu banyak cara untuk menghadapi persoalan kehidupan itu. Apakah dengan shalat taubat, untuk bertaubat kepada Allah SWT serta memohon petunjukNya. Apakah juga dengan shalat hajat, untuk memohon hajat dunia dan akhirat. Apakah juga dengan shalat tasbih, bahwa manusia tiada yang sempurna. Ataukah shalat dhuha, mengharapkan rezeki Allah SWT pada sehari itu. Kemudian shalat malam dan witir pada malam harinya. Semuanya itu untuk menghadapi cara menyelesaikan masalah, untuk manusia punya harapan terus berjuang, sebagaimana nabi Muhammad SAW juga berjuang sebagai seorang manusia. Pada akhirnya setiap manusia akan mengerti dan bergantung hanya pada Allah SWT. Itulah intinya.