Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
Kalsel

Dinkes Banjar Gelar Rakor Kesehatan Masyarakat

×

Dinkes Banjar Gelar Rakor Kesehatan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
1 3 klm Kontrak Martapura 30 Masih tinggi
MASIH TINGGI - Angka kematian ibu dan bayi masih tinggi, Dinkes Banjar gelar rakor kesehatan masyarakat, Senin (30/9). (adv banjar)

PEMENRINTAH Kabupaten (Pemkab) banjar melalui Dinas Kesehatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), di Bukit Bintang Park and Resort, Karang Intan, Senin (30/9).

Dibuka Pjs Bupati Akhmad Fydayeen diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Ikhwansyah didampingi Kadinkes drg Yasna Khairina.

Iklan

Dihadiri perwakilan Bappedalitbang, Dinsos P3AP2KB, DPMD, Kepala Puskesmas, Forum Camat serta jajaran Dinkes Banjar.

Di hadapan peserta Ikhwansyah mengatakan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah dicantumkan sasaran strategis Program Kesmas, yaitu Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 183/100.000 KH, Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) 16/1.000 KH, penurunan prevalensi stunting pada balita menjadi 14 persen dan penurunan prevalensi wasting 7 persen.

“Capaian indikator kinerja akan sangat didukung berbagai upaya dalam rangka pemerataan akses pelayanan kesehatan di seluruh wilayah melalui peningkatan kinerja sistem kesehatan, meliputi upaya kesehatan, SDM, farmasi, alat kesehatan, pengawasan obat dan makanan serta perlindungan finansial bagi masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, Kemenkes telah melakukan perubahan Rencana strategis (Renstra) yang mencerminkan prinsip dan tujuan dari transformasi kesehatan sebagai salah satu upaya terobosan dan inovasi percepatan pencapaian target Nasional 2024 dan target SDGs 2030.

“Bidang kesehatan, khususnya terkait kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, gerakan masyarakat hidup sehat dan penguatan sistem kesehatan serta dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

Perubahan rencana strategis tersebut, menurutnya, mengakibatkan perubahan indikator sesuai enam pilar Transformasi Kesehatan, yaitu Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan dan Teknologi Kesehatan.

“Untuk Program Kesmas sangat terkait pilar pertama.

Sehubungan hal tersebut perlu pelaksanaan Rakor Kesmas sebagai langkah konsolidasi penggerakan program kesehatan masyarakat untuk mewujudkan Transformasi Layanan Primer,” ungkapnya.

Baca Juga :  Polresta Banjarmasin Kawal Ketat Logistik Pilkada 2024

Kadinkes Yasna Khairina mengungkapkan hingga September 2024 tercatat ada 17 kasus kematian ibu dan 89 kasus kematian bayi.

Prevalensi stunting berdasarkan hasil intervensi serentak Juni 2024 masih di angka 24,4 persen,” sebutnya.

Untuk menekan angka tersebut, upaya dilakukan pihaknya, melaksanakan Rakor Kesmas, pendampingan ke puskesmas-puskesmas dengan SpOG RS Ratu Zalecha dan audit maternal perinatal agar kasus tersebut tidak terulang kembali.

“Harapan kedepannya, dukungan, kolaborasi, partisipasi dan kerjasama kita semua dapat menurunkan AKI, AKB dan prevalensi stunting sesuai target ditetapkan atau bahkan lebih rendah lagi,” pungkasnya. (adv/K-2)

Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan