BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kepedulian bersama dalam upaya mencegah darurat bencana perlu ditingkatkan di lingkungan masyarakat. Kesiapsiagaan dan pencegahan terhadap musibah pun mesti dilakukan untuk meminimalisir jika terjadi situasi bencana yang tak diinginkan.
Sebagai perusahaan yang mengedepankan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment) Pertamina tidak hanya fokus pada operasional bisnis saja. Tapi tetap memperhatikan bagaimana masyarakat sekitar, khususnya operasi ring I dapat menerapkan dan memitigasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, salah satunya adalah musibah kebakaran.
Berangkat dari sanalah, PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal (IT) Banjarmasin melalui Program Corporate Social Responsibility membangun Posko Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Kuin Cerucuk, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Fikri Jati Wibowo, CDO PT Pertamina Patra Niaga IT Banjarmasin menyampaikan, dibentuknya Kampung Siaga Bencana (KSB) di kawasan Kuin Cerucuk ini sebagai mitigasi preventif yang dilakukan Pertamina, khususnya terhadap bahaya kebakaran. Apalagi menurutnya, Kota Banjarmasin kerap terjadi musibah kebakaran.
“Kampung Siaga Bencana ini kita bentuk untuk mewadahi BPK-BPK yang ada di Kelurahan Kuin Cerucuk. Ini juga menjadi upaya preventif kita terhadap bahaya kebakaran atau lainnya yang bisa kapan saja terjadi,” ungkap Fikri,” Selasa (1/10/2024).
Diinisiasi pada akhir tahun 2021, lanjut dia, hingga berjalan sampai saat ini tahun 2024, KSB Kuin Cerucuk memiliki anggota lebih dari 20 lebih BPK yang turut serta dan mendukung segala kegiatan di Kampung Siaga Bencana ini.
“Jadi kami melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi situasi darurat bencana, khususnya di Ring 1, dan kesiapsiagaan terhadap darurat bencana,” sebutnya.
Anggota KSB Kuin Cerucuk ini, menurut Fikri setiap tahun diikutsertakan dalam kegiatan latihan simulasi keadaan darurat. “Satu tahun dua kali mereka ikut kegiatan tersebut,” tambah Fikri.
Menariknya, tak hanya menggandeng warga dari kalangan pria saja, KSB Kuin Cerucuk juga melibatkan kaum hawa, terutama emak-emak di kawasan Kuin Cerucuk. Mereka diberi pelatihan secara berkala terkait memitigasi darurat bencana, khususnya apa yang dilakukan saat terjadi musibah kebakaran.
“Ibu-ibu di lingkungan Kelurahan Kuin Cerucuk ini kebanyakan adalah Ibu Rumah Tangga, yang kesehariannya beraktivitas di rumah. Nah, seandainya ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di lingkungan sekitar pasti ibu-ibu inilah yang pertama mengetahuinya,” ujar Fikri.
Karena itulah, lanjut Fikri, ibu-ibu ini juga mempunyai peran penting dan perlu dilibatkan dalam hal penanggulangan bencana ataupun musibah kebakaran.
“Sehingga kami menganggap ibu-ibu ini juga perlu diberikan pemahaman, pelatihan atau dibekali pengetahuan mendasar apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana, terutama kebakaran,” katanya.
Terbaru, KSB Kuin Cerucuk memberikan pelatihan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada ibu-ibu rumah tangga ini. “Dan kegiatan ini kontinyu kita fasilitasi. Dua atau tiga bulan sekali,” jelas Fikri.
Pada bagian lain, Rahmat Hidayat, salah satu anggota Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Azkiya Fire Banjarmasin, yang tergabung dalam KSB Kuin Cerucuk, menceritakan pengalamannya bersama relawan BPK lainnya ketika memberikan pelatihan kepada ibu-ibu.
“Antusiasme ibu-ibu cukup tinggi saat kita berikan pelatihan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Mereka kami ajarkan cara menggunakan APAR yang benar dan cara memadamkan api,” sebut Dayat, sapaannya.
Ia juga menekankan kepada ibu-ibu supaya benar-benar yakin saat menggunakan alat pemadam api agar berfungsi dengan baik.
Dayat menilai, pelatihan penggunaan APAR kepada ibu-ibu ini dirasa sangat penting dalam upaya memitigasi bahaya kebakaran di lingkungan pemukiman yang padat penduduknya.
“Apalagi perumahan di Banjarmasin ini kebanyakan berbahan kayu sehingga mudah terbakar. Kami juga sharing kepada ibu-ibu bagaimana pertolongan pertama dan cara memadamkan api dengan menggunakan karung atau handuk basah,” imbuhnya.
Sejauh ini, beber Dayat, dukungan Pertamina kepada Kampung Siaga Bencana sangat dirasakannya, terutama peralatan safety untuk para relawan.
“Pertamina Patra Niaga IT Banjarmasin juga memberikan peralatan yang sangat kami perlukan saat bertugas di lapangan, agar para relawan merasa lebih aman ketika memadamkan kebakaran. Kami diberi APAR, baju, serta sepatu dan helm safety,” ujarnya.
“Sebagian APAR ini juga kita distribusikan ke Posyandu-Posyandu di wilayah Kuin Cerucuk, sebagai bentuk kesiapsiagaan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah Dayat mengakhiri.
Program Kampung Siaga Bencana ini merupakan bentuk komitmen Pertamina Patra Niaga IT Banjarmasin untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 13, yakni mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. (Opq/KPO-1)