Sebanyak 250 atlet anggar dari 10 kabupaten kota se Kalsel, mengikuti Kejurprov Anggar 2025 di GOR Hasanuddin HM dari tgl 21 sampai 25 25 April 2025.
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Anggar Kalimantan Selatan tahun 2025, yang diikuti 250 atlet anggar dari 10 Kabupaten Kota se Kalsel,resmi dibuka di Gor Hasanuddin pada Senin (21/4/2025), akan berlangsung sampai tanggal 25 April 2025.
Kejurprov dibuka Walikota Banjarmasin HM Yamin, didampingi Ketua IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia) Kalsel Dr Hj Herita Warni, dari KONI Kalsel H Hemanto Ginting, Dandim 1007 Kolonel Inf Sigit Purwoko yang juga Ketua Ikasi Kota Banjarmasin, mewakili Ketua Umum Forki (Federasi Olahraga Karate Indonesia), Pawaisyah Mahabattan, Ketua Panpel M Ramadhani dan sejumlah undangan.
Pembukaan ditandai dengan penusukan anggar secara simbolis oleh Walikota HM Yamin, diikuti para pejabat lainnya.
Ketua Pengprov IKASI Kalsel, DR Hj Herita Warni menyampaikan apresiasi banyaknya peserta yang mengikuti Kejurprov tahun 2025 ini.
“Jumlah peserta tahun ini mencapai 250 orang. Saat saya pertama kali menjabat sebagai ketua umum, peserta hanya sekitar 20 orang dari tiga daerah yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, dan Tapin. Ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat,” ujar Herita.
Kejurprov Anggar tahun 2025 ini, kata Herita Warni mempertandingkan beberapa kategori, yakni kelas Kadet, Junior, dan Senior. Selain sebagai ajang kompetisi, Kejurprov juga menjadi bagian dari proses seleksi atlet untuk mengikuti ajang yang lebih tinggi seperti Porprov Kalsel XII 2025 termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Ini penting karena menjadi salah satu syarat mengikuti Porprov. Atlet yang tidak terdaftar dalam Kejurprov ini tidak bisa ikut serta di Porprov, sesuai regulasi yang berlaku,” jelasnya.
Herita juga mengungkapkan rasa bangganya atas capaian kontingen anggar Kalsel di PON sebelumnya di Aceh, di mana untuk pertama kalinya Kalsel berhasil menyumbangkan medali perunggu lewat atlet bernama Nabil. Prestasi ini menjadi catatan bersejarah bagi anggar Kalsel, yang sebelumnya belum pernah meraih medali di PON secara individu.
Meski demikian, Herita menyadari masih ada tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal pemerataan kekuatan tim. “Nomor beregu belum berhasil lolos di PON sebelumnya karena kekuatan atlet belum merata. Kita perlu membina lebih banyak atlet berkualitas agar tim beregu juga bisa bersaing,” tambahnya.
IKASI Kalsel lanjutnya, terus berupaya melakukan pembinaan salah satunya dengan menggelar Kejurprov dan pembinaan atlet muda di kelas Kadet dan Junior.
Namun pada pelaksanaan Kejurprov kali ini masih ada beberapa kabupaten/kota yang belum aktif, seperti Hulu Sungai Tengah (HST) dan Tabalong sedangkan Kotabaru belum terbentuk kepengurusannya. Herita berharap ke depan daerah-daerah tersebut bisa ikut ambil bagian agar pembinaan bisa merata. (nfr/k-9)