PALANGKA RAYA, kalimantanpost.com -Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah (Kalteng) berdasarkan pengeluaran triwulan I-2023 mencapai 3,22 persen, namun melemah dibandingkan terwulan IV 2022 sekitar -4,90 persen.

“Kalau dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dan memberi kontribusi pada sektor lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mencapai 13,11 persen,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng Eko Marsoro, Jum’at (5/5/2023)..

Diakuinya ekonomi Kalteng pertumbuhannya melambat jika dari triwulan IV 2022 ke triwulan I tahun 2023 atau minus – 4,90 persen.

“Meski melambat itu bukan hal yang buruknya pertumbuhan ekonomi Kalteng,” ujarnya.

Menurut Eko, itu dapat dilihat dari nilai nominal angka peredaran uang dan produk domestik regional bruto (PDRB) yang cukup baik mencapai Rp 51,3 triliun berdasarkan harga konstan tahun 2010, atau mencapai Rp 27,2 triliun.

Djjelaskannya, pelambatan lebih pada penyesuaian pertumbuhan ekonomi atau titik keseimbangan triwulan 1 sebelum covid ke pasca covid sejak tiga tahun terakhir, pasca naiknya ekonomi Kalteng pada triwulan ke IV lalu.

Sementara kontribusi pertumbuhan ekonomi bagi Kalteng berikutnya dari sektor jasa lainnya yang mencapai 11,17 persen, kemudian yang paling dari sektor tambang dan galian 23,28 persen.

Disebutkannya, bila sektor ini terganggunya sebagai sumber pertumbuhan, sangat berpengaruh terjadi pelambatan ekonomi.

Menurut pengeluaran, administrasi pemerintahan minus – 41,99 persen, kontruksi -28,89 persen. “Yang naik kosumsi lembaga non pemerintah 0,45! persen, lapangan usaha jasa perusahaan lainnya naik 9,18 persen,” ucap Eko.

Pada triwulan I 2023 ini secara struktur ekonomi se Kalimantan, Kalteng 3,22 persen pertumbuhannya terendah, tertinggi Kaltim 6,50 persen yang mendominasi ekonomi Kalimantan mencapai 51,22 persen, dan ke empat provinsi lainnya menyumbang 11,43 persen

Terkait ketengakerjaan, serap tenaga kerja 1,38 juta orang dari angkatan kerja sebanyak 1,4 juta orang, atau berkurangnya pengangguran 2,34 ribu orang dan pengangguran terbuka tercatat 3,74 persen.(Drt/KPO-3).