Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
HEADLINE

Sebanyak 5.045 Kasus ISPA di HSS Akibat Kabut Asap Karhutla

×

Sebanyak 5.045 Kasus ISPA di HSS Akibat Kabut Asap Karhutla

Sebarkan artikel ini
IMG 20231011 WA0007
Dokumentasi - Upaya pemadaman kebakaran lahan yang mendekati RSUD Daha Sejahtera, di Desa Pihanin Raya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Senin (4/9/2023). (Kalimantanpost.com/Antara)

KANDANGAN, Kalimantanpost.com – Kabut asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi selama bulan Juli hingga September 2023 menimbulkan ribuan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Iklan

“Berdasarkan data kita dari kasus ISPA yang dikirim oleh puskesmas dan rumah sakit selama Juli, Agustus, September 2023 kasus ISPA sudah mencapai 5.045 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Dinkes HSS) Kalimantan Selatan Rasyidah saat konfirmasi di Kandangan, Selasa (10/10/2023).

Rasyidah menyebutkan jumlah kasus ISPA pada Januari-September 2023 mencapai 14.261 kasus, namun kasus meningkat saat karhutla pada musim kemarau.

Dampak akibat kabut asap bagi kesehatan telah meningkatkan risiko penyakit ISPA dan pneumonia, serta merangsang timbul penyakit lain.

Penyakit tersebut tidak kalah berbahaya dari ISPA dan pneumonia, yakni iritasi pada mata, hidup, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan.

“Kabut asap juga dapat memperburuk orang dengan riwayat penyakit asma dan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronis, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dan untuk anak sangat rentan terhadap kabut asap ini,” ujarnya.

Menurut dia, anak tidak seperti orang dewasa, karena paru-paru anak masih dalam tahap perkembangan, dan memiliki saluran nafas lebih sempit dari orang dewasa.

Pengaruh kabut asap yang paling umum terjadi yaitu iritasi mata, iritasi saluran pernafasan, penurunan fungsi paru, dan memburuk penyakit paru dan jantung yang sudah ada sebelumnya terdapat asma bronkiale.

“Kabut asap pengaruh terhadap jantung karena menghirup asap dapat menyebabkan sesak nafas, nafas cepat, batuk, rasa panas atau terbakar pada saluran nafas dan mata, nyeri dada, pusing,” terangnya.

Dan agar terhindar ISPA dampak karhutla tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah, menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Baca Juga :  Komisi III Dan IV DPRD Kalsel Kaji dan Pembangunan - Kesra DPRD DKI Jakarta

Selain itu, juga membudayakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebelum dan sesudah beraktivitas, dan tingkatkan asupan vitamin dan makanan yang bergizi.

Ditambahkan dia, saat musim seperti ini penting bagi semua orang agar bisa menghindari kabut asap, dan apabila terpaksa juga beraktivitas di luar rumah supaya senantiasa menggunakan masker sebagai antisipasi. (Ant/KPO-3)


Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan