BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Telah berpulang kerahmatulloh KH Khatim Salman, Minggu (22/10/2023) sore.
Kembali Kalimantan Selatan kehilangan ulama besar. KH Hatim Salman merupakan pimpinan Ma’had Aly Darussalam Martapura, KH Hatim Salman meninggal dunia dalam usia 65 tahun.
“Sebujurnya sidin dijadwalkan membimbing keberangkatan umroh di travel kami pada 20 September yang lalu, tapi ternyata kondisi sudah tidak memungkinkan atau sakit-sakitan,” papar HM. Zulfan Efendi, owner Travel Kamilah Berkat Guru Martapra yang dihubungi Minggu malam.
Bahkan, lanjut dia, Guru Hatim rencananya bersama keluarga hingga sampai cucu akan naik haji tahun 2024 dan sudah setor ke Travel Kamilah.
Dijelaskan Zulfan, selama ini KH Khatim merupakan salah satu pembimbing haji dan umroh di tempatnya.
“Beliau adalah pembimbing dan penasehat Kamilah Berkat Guru. Selama menjadi pembimbing haji dan umroh, beliau selalu memperhatikan dan menanyakan tentang jamaah mengenai pelaksanaan umrah dan haji. Beliau juga mendoakan tambah banyak jamaah, sukses, dan berkah,” ungkap Zulfan yang juga Ketua Yayasan Ponpes Minjhajul Abidin.
Ditambahkannya, Guru Khatim selalu memberikan bimbingan manasik haji siapapun yang datang mau belajar haji.
Dulu banyak orang minta bimbingan manasik haji kepada Abah Guru Sekumpul dan kemudian Abah Guru Sekumpul mengarahkan untuk belajar dengan Guru Hatim.
Karena menurut abah Guru Sekumpul, Guru Hatim lebih ahli dan menguasai semua seluk beluk pelaksanaan haji.
“Jadi, guru Hatim yang dipercayakan oleh abah Guru sekumpul untuk bimbingan haji,” ucapnya.
Terpisah, ustadz M Rizali Yani mengatakan sangat kehilangan atas berpulang ke rahmatullah Guru H Hatim Salman Jalil.
“Pertemuan sekaligus perkenalan pertama saya dengan beliau 21 tahun yang lalu, sekitar pertengahan tahun 2002. Saat itu saya ketua umum PMII cabang Kota Banjarbaru, diajak oleh ketua umum PMII cabang Martapura alm Ami Fajeri Noor Hakim ke kantor beliau di Pengadilan Agama Martapura berseberangan dengan STAI–sekarang IAI Darussalam,” paparnya.
Menurut ustadz Rizali, sosok Guru Hatim dikenal sebagai seorang ulama ahli Fiqih atau Ibadah Syariah, yang mana beliau pernah menjelaskan tata cara penyembelihan hewan qurban (sapi) sangat rinci.
“Tatkala beliau menjelaskan mengenai ibadah haji dan umrah pun begitu detailnya hingga falsafah-falsafahnya yang sangat jarang kita dapatkan penjelasannya saat manasik,” ucapnya.
Menurut Rizali, dengan wafatnya beliau, ini berarti Allah Ta’ala kembali mengangkat ilmuNya. Karena Allah Ta’ala mengangkat ilmu-Nya dengan mewafatkan ulama.
“Semoga Allah Ta’ala menerima dan membalaskan denga berlipat ganda atas amal ibadah beliau,” ucap ustadz Rizali.
Guru Hatim, sapaan akrab beliau, diketahui merupakan kakak Pimpinan Madrasah Tahfizh Al-Qur’an Darussalam Martapura, KH Muhammad Wildan Salman, serta imam Musala Ar-Raudhah Sekumpul KH Sa’duddin. (Mau/KPO-3)