Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Dibalik Layar Rencana Pembangunan Jembatan Sei- Jingah – Sei Bilu

×

Dibalik Layar Rencana Pembangunan Jembatan Sei- Jingah – Sei Bilu

Sebarkan artikel ini
IMG 20240119 WA0002
Tiga Politisi Golkar masing-masing dari DPRD Kota Banjarmasin, H Sukhrowardi, anggota DPRD Kalsel Hj Damayanti Said dan Anggota DPR RI H Hasnuryadi Sulaiman. (Kalimantanpost.com/Nau)
Iklan

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Upaya rencana pembangunan mega proyek Jembatan Sungai Jingah – Sungai Bilu Banjarmasin Utara terus menggelinding. Bahkan wacana yang kini sudah dikeluarkan konsultan Teknis Detail (DED) oleh PT Wianaya Konteks Kharisma, yang dipercaya Pemko Banjarmasin mulai mengemuka.
Keberhasilan rencana besar tak lepas perjuangan tiga Politisi Golkar masing-masing dari DPRD Kota Banjarmasin, H Sukhrowardi, anggota DPRD Kalsel Hj Damayanti Said, maupun Anggota DPR RI H Hasnuryadi Sulaiman.

“Saya akan terus kawal dan dorong untuk mewujudkan keinginan warga di dua kelurahan Sungai Bilu dan Sungai Jingah, agar dibangunkan jembatan yang kelak dapat meningkatkan kegiatan ekonomi produktif rencana pembangunan yang ditunggu-tunggu masyarakat,’’ ucap Politisi Partai Golkar Hj Damayanti Said kepada wartawan, di Rumah Paledangan Sukrowardi, di Sungai Jingah Banjarmasin, Kamis (18/1/2024).

Baca Koran

Bahkan jembatan sepanjang 343,46 m ini merupakan jembatan yang akan mempermudah mobilitas warga yang sebelumnya harus menggunakan transportasi sungai untuk aktivitas harian seperti sekolah, bisnis maupun aktivitas keluarga lainnya.

Saat ditemui disela kegiatan Tasyakuran bersama Warga Sungai Jingah, ketiga politisi tersebut mengungkapkan proses dibalik layar disetujuinya anggaran senilai total Rp 120 miliar yang terbagi dalam alokasi dana pembebasan lahan mencapai Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar, sedangkan alokasi dana konstruksi jembatan ditaksir mencapai Rp 95 miliar hingga Rp 100 miliar.

Diawali dengan proses pengusulan, pembahasan hingga tahap persetujuan sejak rancangan anggaran APBD tahun 2019, kemudian masuk dalam APBD perubahan 2023 hingga akhirnya disepakati pada APBD 2024.

“Ini adalah perjuangan mengangkat aspirasi warga Banjarmasin Utara yang cukup pelik dan penuh perdebatan, namun kader kami, terutama Sukhrowardi dan Dewi Said pantang mundur dan terus memperjuangkan dengan komunikasi politik bottom to up sesuai kebutuhan masyarakat,” jelas Hasnuryadi Sulaiman, anggota DPR RI yang juga putra dari tokoh pendiri Golkar Kalsel Sulaiman HB.

Baca Juga :  Dinas PUPR Pemko Banjarmasin Turunkan Pasukan 'Turbo' Atasi Keluhan Warga Soal Genangan Air

Hasnur menilai kesolidan kerjasama antara dirinya di DPR RI dengan Dewi Damayanti di DPRD Provinsi dan Sukhrowardi di DPRD Kota Banjarmasin merupakan contoh ideal dalam proses komunikasi dan koordinasi dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Tidak banyak politisi yang memiliki kekuatan jaringan mulai dari tataran akar rumput hingga elit penguasa di Pusat. Kami bangga, Sukhrowardi dan Dewi Said merupakan figur yang masuk dalam jumlah sedikit itu,” jelas Hasnur.

Senada dengan Hasnur, Anggota Dewan Kota Banjarmasin, Sukhrowardi menyampaikan pentingnya sharing of power agar konsistensi pesan dan janji politik kepada masyarakat agar selalu dapat dikalibrasi dan diwujudkan sesuai kemampuan sehingga tidak menjadi beban janji politik perorangan.

Dewi Damayanti Said berharap kehadiran jembatan Sungai Jingah- Sungai Bilu selain untuk memperluas akses mobilisasi warga, namun juga berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi di kota Banjarmasin.

Terlebih menurut Dewi, kawasan Sungai Jingah memiliki nilai historis bagi para tokoh Kalsel antara lain Sahbirin Noor, Gubernur Kalsel yang lahir dan besar disini, bahkan Sukhrowardi dan Hasnuryadi pun banyak menghabiskan masa kecil dan remajanya di wilayah kelurahan Sungai Jingah ini.

“Nilai-nilai historis ini perlu dijaga, misalnya rumah Banjar dan ornamen kota tua di wilayah tersebut dilestarikan sebagai salah satu destinasi wisata kota tua.

Sebagai wujud syukur, tiga serangkai politisi Hasnuryadi, Demi Damayanti dan Sukhrowardi melakukan aksi potong tumpeng bersama warga dan tokoh masyarakat setempat.

Senada dengan Hasnur, Sukhrowardi menyampaikan pentingnya sharing of power agar konsistensi pesan dan janji politik kepada masyarakat agar selalu dapat dikalibrasi dan diwujudkan sesuai kemampuan sehingga tidak menjadi beban janji politik perorangan. (nau/KPO-3)

Iklan
Iklan