Banjarbaru, KP- Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman, pulang ke tanah kelahirannya di Kota Banjarbaru. Dalam perjalanan pulang kampung Fadjroel rupanya menemukan permata terpendam di kota Idaman.
Pada pertemuan tatap muka Fadjroel dengan penggiat seni sastra seperti HE Benyamine, Hudan Nur dan Iberamsyah Barbari, serta sastrawan muda lainnya pada Jumat (12/4).
Fadjroel melihat langsung bagaimana perkembangan sastra dan berbagi kisah terkait perkembangan sastra Indonesia di Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan.
“Kita memiliki corner sendiri yang menampilkan karya-karya penulis di Indonesia.
Dan oleh-oleh dari penulis Banjarbaru ini akan saya bawa kesana untuk di tampilkan dan dibaca,” ujarnya.
Sementara itu Yang Mulia Datuk Astaprana Hikmadiraja Haji Iberamsyah Barbary, mengatakan jika perkembangan sastra di Kota Banjarbaru sudah sangat pesat.
Tentu dengan bantuan dari Dubes bisa melebarkan sayap hingga bisa dikenal dunia.
“Kita memiliki sastra tradisional yang harus di kembangkan hingga bisa dikenal lebih luas lagi.
Apalagi jika karya kami bisa dibaca orang lebih banyak lagi,” ujarnya.
Melihat potensi satra melalui komunitas Akademi Bangku Panjang, Fadjroel terbuka untuk berpartisipasi aktif.
Sehingga kedepannya bisa membuka jalan lebih luas untuk komunitas ini berkembang.
“Sebagai anak banjar, semoga nanti saya bisa ikut terlibat sehingga bisa menghubungkan teman-teman sastra di tempat lain,” katanya. (dev/K-2)
