Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Anggota TNI di Halmahera Bantu Warga Olah Batok Kelapa Jadi Arang

×

Anggota TNI di Halmahera Bantu Warga Olah Batok Kelapa Jadi Arang

Sebarkan artikel ini
IMG 20240602 WA0009
Anggota TNI membantu warga Desa Igo, Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara, untuk bersama - sama bekerja mengolah batok kelapa menjadi arang. (Antara)
Iklan

TERNATE, Kalimantanpost.com – Salah seorang anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 1508 Tobelo membantu warga Desa Igo, Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara membantu warga mengolah batok kelapa menjadi arang sehingga menghasilkan nilai ekonomi untuk dijual.

Kopral Satu La Ode Ansar, anggota Kodim 1508 Tobelo, saat dihubungi dari Ternate, Minggu, mengatakan kehadirannya di tengah warga saat melaksanakan program TMMD dan melihat ada banyak batok kelapa di Desa Igo tetapi tidak terkelola.

Baca Koran

“Melalui komunikasi akhirnya bisa bersama warga melakukan pengolahan batok kelapa untuk dijadikan arang, sehingga hasilnya bisa dijual,” kata La Ode.

Dia mengungkapkan, selama ini warga di Desa Igo biasanya setelah memproduksi kelapa menjadi kopra, sisa batok kelapa dibiarkan padahal batok kelapa juga bisa menghasilkan nilai ekonomi.

“Warga Desa Igo, memang mayoritas berprofesi sebagai petani kelapa, tetapi selama ini mereka hanya bisa memproduksi kopra dan hanya beberapa orang yang mereka memanfaatkan batok kelapa untuk dijadikan arang dan menjualnya,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia berharap, agar ke depan warga di Desa Igo, bisa lebih berinovasi dengan memanfaatkan potensi batok kelapa, agar bisa mengolah menjadi penghasil tambahan ekonomi mereka.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Igo, Ester Sido mengaku selama tiga tahun dirinya bersama suami selain memproduksi kopra juga mengolah batok kelapa menjadi arang.

“Kita mengolah batok kelapa ini untuk menjadi arang, kemudian menjualnya ke pedagang toko di desa setempat dengan harga Rp3.000 per kilogram dan pengolahan arang ini dilakukan selama tiga bulan sekali dengan hasilnya bisa dapatkan 1,5 ton,” katanya. (Antara/Tim Kalimantanpost.com)

Baca Juga :  Perekonomian Kalsel Tumbuh Positif Menjelang Akhir 2024, Sektor Pertambangan dan Perkebunan Jadi Penopang Utama
Iklan
Iklan