BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Sekolah Penggerak SMAN 5 Banjarmasin menggelar pameran hasil belajar dalam rangka proyek penguatan profil pelajaran Pancasila (P5) untuk tahun ajaran 2024/2025, Selasa (26/11/2024).
Pameran yang bertajuk “Keren Beradab”, dengan mengangkat kearifan lokal sebagai identitas nasional di tengah globalisasi yang demokratis, diadakan untuk menampilkan kreativitas dan pemahaman para peserta didik tentang pentingnya melestarikan budaya lokal sekaligus menghadapinya dengan cara yang relevan di era globalisasi.
Pameran yang memperlihatkan beragam proyek hasil kerja keras para siswa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, terutama dalam kaitannya dengan kearifan lokal dan globalisasi.
Dengan tema yang sangat relevan, siswa SMAN 5 Banjarmasin mempresentasikan karya-karya yang menggali potensi budaya daerah, serta cara-cara untuk mengadaptasi dan membanggakan kearifan lokal dalam konteks demokrasi dan perkembangan teknologi yang terus berkembang.
Salah satu bagian pameran yang menarik perhatian adalah penampilan tarian daerah, permainan tradisionall serta penjelasan tentang pentingnya pendidikan multikultural yang sejalan dengan semangat demokrasi.
Selain itu, siswa juga memperkenalkan berbagai inovasi dalam mengintegrasikan nilai-nilai kebudayaan lokal dengan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Kepala SMAN 5 Banjarmasin, H Mukhlis Takwin mengatakan, pameran ini adalah bukti nyata bahwa anak-anak kita tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peka terhadap nilai-nilai kebudayaan bangsa.
“Pameran hasil belajar P5 diikuti siswa kelas 10,11 dan 12 dengan mengangkat tema “Keren beradab”, dan berkesempatan untuk memamerkan hasil karyanya,” jelas Mukhlis.
Dalam hal ini, Mukhlis mengingatkan, dari hasil karya siswa SMAN 5 Banjarmasin yang paling penting di tekankan adalah proses dibalik karya yang mereka buat berupa penguasan dimensi
“Baik itu dimensi demokrasi, kreatif, bernalar kritis dan berimana, jadi ini dimensi ini yang kita kuatkan,” ujarnya.
Menurut Kepsek lagi, melalui proyek ini, para siswa dapat lebih memahami peran mereka dalam membangun bangsa yang beradab, kreatif, dan tetap menjaga identitas budaya Indonesia di tengah arus globalisasi..
“Sesuai dengan temanya, untuk kelas 12 adalah rekayasa teknologi, kelas 11 berupa suara demokrasi, sedangkan kearifan lokal untuk kelas 10 dengan menampilkan tarian, permainan trasional serta makanan,” kata kepala sekolah lagi.
Sementara itu, ketua Komite SMA Negeri 5 Banjarmasin, H Diyanoor mengatakan, adanya pameran hasil belajar P5, siswa SMA Negeri 5 bisa menghadapi tantangan globalisasi.
“Teruslah melakukan kreativitas guna mempersiapakn tantangan golobal yang semakin rumit, terus berkreasi dan berkarakter sesuai dengan Pancasila,” tuturnya.
Pameran ini tidak hanya dihadiri guru dan siswa, tetapi juga melibatkan orangtua, serta berbagai pihak yang turut memberikan apresiasi betapa pentingnya menjaga dan mengembangkan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas nasional yang harus dibanggakan oleh generasi muda. (yul/KPO-4)