Iklan
Iklan
Iklan
HEADLINE

Kebijakan BI Hadapi Dampak Covid-19

×

Kebijakan BI Hadapi Dampak Covid-19

Sebarkan artikel ini
SERAHKAN - Dody Budi Waluyo menyerahkan berita acara pengukuhan kepada Amanlison Sembiring, Jumat (6/3). (KP/Lili)

Banjarmasin, KP – Bank Indonesia (BI) menyiapkan lima langkah kebijakan lanjutan dalam menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan.

Kaitakan, menghadapi penyebaran Covid-19 yang menyebabkan perekonomian negara-negara terdampak ikut terganggu.

Android

Kelima langkah kebijakan, menurut Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, seiring dengan ditemukannya dua warga yang positif suspect virus korona tersebut

“Pertama, meningkatkan intensitas triple intervention agar nilai tukar rupiah bergerak, sesuai dengan fundamentalnya dan mengikuti mekanisme pasar,” katanya usai mengukuhkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Amanlison Sembiring, yang sebelumnya dijabat Herawanto, di Gedung Mahligai Pancasila, Jumat (6/3).

Pada bagian lain, Dody Budi Waluyo menyampaikan, memang kasus Corona dari segi ekonomi diliat dari jalur perdagangan dan produksi sudah pasti melalui jalur investasi dan juga melalui kegiatan yang terkait dengan pariwisata.

“Karena kita ketahui bahwa China itu merupakan pemasok bahan baku bagi banyak negara.

Melihat resiko ini tidak panjang diperkirakan akan berakhir di semester pertama tahun ini setelah turun tekanannya ada di bulan pertama mulai membaik.

Kedua dan akhirnya kembali ke jalur normalnya di semester kedua inilah yang dilihat secara global oleh karena itu memang semua negara akan terkena termasuk Indonesia,” katanya.

Kepada Kepala Perwakilan BI Kalsel, Amanlison Sembiring, diminta perannya untuk menjaga dan mengendalikan inflasi di daerah ini serta terus berupaya mengembangkan UMKM untuk m emajukan perekonomian daerah.

Pengukuhan dihadiri Gubernur Kalsel diwakili Sekdaprov A Haris Makkie, Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK, sejumlah kepala daerah/wakil kepala daerah, perwakilan pejabat tinggi lainnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, menyampaikan lagi, kasus Corona dari segi ekonomi diliat dari jalur perdagangan dan produksi sudah pasti melalui jalur investasi dan juga melalui kegiatan yang terkait dengan pariwisata.

“Bagi Indonesia melihat ekonomi kita bank Indonesia tahun 2020 dari 5,1 sampai 5,5 rangenya menjadi 5 persen sampai dengan 5,4 persen artinya ekonomi mungkin akan terkoreksi ke bawah di semester satu membaik sedikit semester kedua,” ujarnya.

“Itu merupakan gejala yang sama di seluruh negara jadi please kita melihat ini jangan hanya dalam konteks di Indonesianya melemah.

Ini memang terjadi serempak di semua negara yang penting adalah apa mitigasi apa kebijakan yang diambil secara nasional untuk menahan ekonomi tidak melemah lebih dalam, pertama Bank Indonesia sudah melakukan kebijakan yang sifatnya stimulus dengan memotong suku bunga kebijakan tambahan dua puluh lima basis poin pengurangan nol koma dua puluh lima persen kita lakukan di minggu yang lalu pada hari kamis,” tambahnya.

Harapannya, pelaku ekonomi jangan kehilangan confidence, jangan kehilangan keyakinan kepercayaan bahwa ekonomi Indonesia makin tumbuh.

Memang melambat tapi kemudian membaik di semester kedua, confidence harus dijaga oleh karena itu nanti BI akan banyak komunikasi kepada masyarakat penerima melalui media, bagaimana melihat outlet kedepannya prospek ke depannya yang lainnya tentunya adalah melanjutkan apa saja yang telah dilakukan selama ini.

“Kenapa inflasi masih tinggi di 2019 meningkat dari 2018, upaya ini tentunya nanti Bank Indonesia melalui forum TPID akan terus menggiatkan langkah langkah tentunya menjaga inflasi, khususnya inflasi di pangan, yang lainnya peran Bank Indonesia akan diteruskan dari sisi UMKM.

“Dari kita melakukan inklusif ekonomi ini melibatkan banyak pelaku ekonomi untuk memajukan perekonomian daerah yang lainnya dari sisi ekonomi syariah tentunya pengembangan penguatan ekonomi keuangan syariah akan diteruskan.

Terakhir tentunya Bank Indonesia punya tugas utama melakukan kajian sebagai bagian kita melakukan bermitra dengan pemerintah daerah apa pandangan bank indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan, meningkat sumber baru pertumbuhan ekonomi,” pungkas Dody. (lia/K-2)

Iklan
Iklan