Amuntai, KP – Aksi Sapta Pesona Wisata di gelar di Cagar Budaya Candi Agung Amuntai dalam upaya membangkitkan kembali semangat wisata dan memberikan pengenalan sejarah kepada anak-anak anak yang sempat ditutup selama Wabah Virus Covid 19.
kegiatan sapta pesona tersebut digelar Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Selasa (15/09/2020).
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Saripudin, M.Pd, Kepala Disporapar H Fajeri beserta Kabid dan Kasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HSU Sugeng Riyadi, Kelompok Sadar wisata (Pokdarwis) dan pawadahan Nanang Galuh serta undangan dengan diisi pertunjukan oleh Yayasan Sanggar Air HSU.
Saripudin mengatakan, setelah adanya pandemi corona, semua sektor pariwisata ditutup di Kalsel. Hal ini, mengakibatkan efek yang cukup terasa bagi kehidupan atau kesejahteraan masyarakat.
Setelah beberapa bulan pariwisata tidak berjalan diharapkan dengan kegiatan ini menghidupkan kembali pariwisata di Kalsel, namun tetap memperhatikan Protokol Kesehatan Covid-19.
Tujuan kita menggelar sapta pesona di Candi Agung ini juga bertujuan untuk mengenalkan sejarah kepada anak-anak generasi muda.
“Kita tidak menghendaki dengan dibukanya, tempat wisata akan menimbulkan cluster baru pada penyebaran Covid-19 ini. Diharapkan masyarakat terutama anak-anak untuk mengetahui kisah sejarah kerajaan Negara Dhipa, “, lanjutnya.
Dirinya berharap, dengan adanya program Aksi Sapta Pesona, yang dilaksanakan di semua kabupaten di kaslel, geliat perekonomian dapat hidup atau bangkit kembali, karena dampak yang dialami banyak seperti pendapatan daerah berkurang.
Sementara itu, H Fajeri Ripani, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Pariwisata Kalsel yang telah melaksanakan kegiatan ini.
Dalam kesempatan itu Kadis menyampaikan, nantinya diharapkan di segala Obyek wisata di HSU dapat menerapkan Sapta Pesona.
Fajeri juga menambahkan, di HSU sendiri memiliki Kampung Tangguh Banua yang memiliki wisata rumah singgah terapung, tepatnya di Desa Banyu Hirang, Kecamatan Amuntai Selatan.
“Hal ini tidak terlepas dari adanya sadar wisata. Artinya, pihak pengelola dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap tamu yang datang berkunjung,” ungkapnya. (nov/K-6)