Barabai, KP – Wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan ikuti Rapat Konsolidasi Tanggal Darurat Bencana Banjir Prov Kalsel Tahun 2021 secara daring didampingi Kepala BPBD H Budi Haryanto, bertempat di Posko Induk Stadiun Murakata Barabai Mandingin, Jumat 22/1/2021.
Dalam rangka Penanggulangan Bencana Banjir di Kalimantan Selatan, Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir Kalimantan Selatan Tahun 2021 laksanakan Rapat Koordinasi Konsolidasi melalui Vidcon Zoom, dipimpin oleh Komandan Korem 101 Antasari selaku Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal TNI Firmansyah.
Pada kesempatan tersebut wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan menyampaikan banjir daerah kecamatan Hantakan memang dalam satu hari surut tetapi banyak rumah yang hilang dan hancur kemudian di datarannya seperti di kota barabai itu terendam sampai 5 harian begitu surut air turun lagi ke daerah rawa daerah sungai buluh, manta’as Kecamatan Labuan Amas Utara dan Labuan Amas Selatan itu mulai naik sudah 2 hari yang lalu air pelan pelan naik jadi sampai saat ini masih banyak rumah warga yang terendam.
“Sifat banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini sangat parah, karena pusat Pemerintahannya lumpuh, pusat Pemerintahan kami lumpuh karena hampir sebagian besar perkantoran kami ada 16 kantor yang terendam sehingga fungsi perkantoran itu tidak bisa berjalan, otomatis ini lumpuh,” katanya.
Seterusnya Berry menyampaikan juga langkah yang sudah dilakukan mengeluarkan SK Tanggap Darurat selama 14 hari kemudian langsung membuka posko induk yang ada di stadion murakata mandingin, melakukan evakuasi dari hari pertama dan Seterusnya, membuka dapur umum di beberapa tempat dan saat ini juga proses membuka akses jalan.
“Alhamdulillah hampir seluruh daerah sudah tersentuh walaupun akses jalan ada menggunakan trail ada yang menggunakan jalan kaki dan dalam beberapa hari ini sudah mobilisasi kawan-kawan TNI yang juga siap mondar-mandir dengan akses yang hanya bisa dijangkau jalan kaki 2-3 jam artinya distribusi logistik itu bisa berjalan walaupun dengan akses jalan kaki di beberapa titik tapi Alhamdulillah itu bisa dilaksanakan,” tambahnya.
“saya kira ada hal lain yang saat ini belum ada kita miliki adalah tenda darurat pengungsian di daerah pegunungan ratusan rumah yang hilang mereka sementara mengungsi ke balai adat dan sebagian mengungsi ke rumah- rumah penduduk yang masih utuh yang masih ada, sebelum nanti proses pembangunan kembali mereka perlu tenda tenda darurat pengungsian, juga untuk mobilisasi kendaraan seperti trail mungkin bisa di pinjamkan dari provinsi mobil double cabin untuk mobilisasi bantuan juga mobil tangki air, perahu lipat pakai mesin ini dikebutuhan karena saat ini yg masih banjir daerah manta’as, peralatan operasional, susu bayi dan pakaian dalam terutama wanita
ini beberapa hal kebutuhan-kebutuhan yang saat ini dibutuhkan oleh warga warga kita,” tutup Berry.
Peserta dalam Rapat Konsolidasi dari TNI/POLRI, Instansi Vertikal, BUMN/BUMD, SKPD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Kab/Kota, Organisasi meliputi Ketua ORARI Kalimantan Selatan, Ketua RAPI Kalimantan Selatan-
Desak Relawan, Ketua PMI Kalsel. (adv/ary/K-6)