Banjarmasin, KP – Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Kota Banjarmasin rupanya berimbas pada ketersediaan tabung oksigen. Terutama tabung oksigen ukuran 1 meter kubik.
Dari informasi yang dihimpun Kalimantan Post kekosongan tabung oksigen ini terjadi sudah sejak 4 hari terakhir.
Tak diketahui pasti apa penyebab kosongnya tabung oksigen ini, namun diakui pedagang jika minimnya ketersediaan oksigen tersebut sudah terjadi di tingkat distributor.
Salah satu pedagang toko alat kesehatan (Alkes) di Pasar Niaga, Zainal mengatakan jika sebelumnya harga oksigen di pasaran tidak mengalami kenaikan atau relatif standar, namun kini mulai sulit dicari di distributor.
“Kosong sama sekali, beberapa hari ini, harga kemaren masih normal, dari distributor kosongnya” kata Zainal
Ia mengaku, bahwa pihaknya hanya menjual tabung oksigen dengan ukuran satu meter kubik. Tak hanya melayani eceran mereka juga menjual untuk fasilitas kesehatan.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu supplier tabung gas oksigen di Kota Banjarmasin, yakni UD Harapan Makmur Rayhan (HMR) Gas.
Pimpinan UD HMR Gas, Hendri Gunadi mengatakan bahwa pihaknya mengalami peningkatan permintaan baik dari rumah sakit yang menjadi langganannya, maupun permintaan secara mandiri.
Awal peningkatan permintaaan itu terjadi ketika memasuki bulan Juni tahun 2021, sudah ada peningkatan permintaan dari rumah sakit kemudian bulan Juli permintaan secara mandiri ternyata juga mulai meningkat.
“Terutama untuk tabung gas oksigen ukuran 1 meter kubik,” ungkapnya saat dihubungi Kalimantan Post melalui sambungan telepon, Sabtu (10/7) sore.
Bahkan saat ini stok tabung gas yang dimilikinya untuk ukuran 1 meter kubik ludes dibeli warga, kekosongan stok itu terjadi sudah beberapa hari yang lalu.
Ia menilai kondisi tersebut terjadi dikarenakan adanya isu virus corona varian delta sudah memasuki Kalsel. Sehingga banyak warga yang melakukan dengan sengaja menyetok tabung oksigen.
Kemudian, banyaknya wilayah yang masuk dalam kategori zona hitam untuk sebaran Covid-19, baik di DKI Jakarta, bogor maupun wilayah lainnya di Pulau Jawa.
“Jadi banyak arah tabung yang di drop ke sana. Makanya stok di Banjarmasin habis, baik di Kimia Farma maupun toko yang menjual alkes lainnya,” ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa yang langka itu sebenarnya bukan isi oksigen, tapi tabung ukuran 1 meter kubik. Kalaupun ada harganya pun melonjak 400 % dari harga standar,
“Yang harga awalnya hanya dijual Rp 800 ribu sekarang sudah tembus sampai Rp 2 juta lebih,”
Kondisi kelangkaan tabung gas tersebut rupanya diperparah oleh langkanya regulator untuk penggunaan tabung oksigen itu sendiri juga sudah mulai langka.
“Karena regulator yang dulunya hanya seharga Rp 300 ribu, kini sudah mencapai Rp 1.200.000,” bebernya.
Meski tabung oksigen ukuran 1 meter kubik kosong, pihaknya masih melayani pengisiannya untuk ukuran tabung 1 meter kubik.
“Sedangkan untuk ukuran 6 meter kubik masih ada stok setiap hari,” ujarnya.
Ia menceritakan bahwa pihaknya mengetahui kenaikan harga itu baru-baru saja. Awalnya kami bingung kenapa orang banyak membeli ke tempat kami.
“Ketika mengecek di toko di wilayah lain kami baru sadar kalau sudah terjadi lonjakan harga. Taunya pas barang di tempat kami habis. Harga terkahir kami mencek itu sampai harga 2 juta lebih untuk tabung 1 meter kubik dan Regulatornya harga 1 juta lebih,” imbuhnya
Karena itu, Hendri menyarankan agar masyarakat lebih baik menyimpan tabung ukuran 6 meter kubik dengan harga normal di tempatnya yang berlokasi di Jalan HKSN Komplek Dasamaya 2 Rt 16 blok A nomor 21.
“Karena untuk 6 meter kubik masih sedia. ditempat kami masih bisa dipinjami tanpa biaya sewa dengan persyaratan yang sudah ditentukan,” pungkas Hendri.
Kondisi tersebut rupanya belum diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kota Banjarmasin, Machli Riyadi. Pihaknya hanya memerintahkan setiap puskesmas dan fasyankes di Kota Banjarmasin untuk mengisi ulang tabung gas oksigen yang kosong sebagai bentuk antisipasi menjaknya pasien Covid-19 yang memerlukan penanganan medis.
Di sisi lain, ia juga meminta masyarakat untuk tidak sampai terjadi panic buying bahlan sampai memborong tabung oksigen demi keperluan pribadinya sendiri.
“Jangan sampai panic buying ini terjadi. Percayakan penanganan pandemi Covid-19 ini kepada satgas Covid-19,” ujarnya singkat. (Zak/KPO-1)