Iklan
Iklan
Iklan
OPINI

Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia

×

Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia

Sebarkan artikel ini

Oleh : Hj. Mahrita, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 31 Banjarmasin

Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi pokok”. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari pihak guru, dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak murid.

Android

Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran, dan sebagainya. Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan pada buku. Padahal banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan. Buku pun tidak harus satu macam dan harus sering berganti seperti terjadi selama ini. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar.

Masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester atau ganti tahun ganti buku.

Buku teks pelajaran sebagai bahan ajar digunakan leh para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jika merujuk kepada Kurikulum 2013, terdapat ketentuan bahwa buku teks pelajaran harus mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditetapkan sehingga membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan Jika dikaji, buku-buku teks yang terdapat di sekolah tersebut sebagian sudah memenuhi ketentuan tersebut dan sebagian lainnya belum.

Buku-buku teks pelajaran merupakan bahan ajar yang paling dominan dimiliki oleh sekolah tersebut. Jenis bahan ajar lainnya adalah buku referensi, diktat, dan modul. Buku referensi menjadi acuan bagi para guru dalam menulis karya ilmiah yang berhubungan dengan pembelajaran maupun menjadi rujukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan.

Diktat pada umumnya ditulis oleh para guru bahasa Indonesia sebagai upaya untuk mempermudah dalam menyampaikan materi mata pelajaran dan mempermudah siswa memahaminya dalam proses pembelajaran. Namun terdapat juga diktat yang berasal dari eksternal. Kemudian modul berisi perencanaan tujuan pembelajaran yang akan dicapai secara jelas, penyediaan materi pembelajaran, bahan yang dibutuhkan, dan alat untuk penilai dalam mengukur keberhasilan siswa dalam penyelesaian mata pelajaran. Modulmodul yang digunakan oleh guru bahasa Indonesia merupakan bahan ajar dengan pendekatan yang lebih implementatif sehingga para siswa lebih memahami materi yang diajarkan oleh guru bahasa Indonesia.

Dari temuan-temuan tersebut, bahan ajar sebagai unsur problematika pembelajaran bahasa Indonesia telah memenuhi kaidah-kaidah yang ditentukan. Namun terdapat unsur problematika yang mencolok antara lain ketersediaan bukubuku yang ada tidak semuanya sesuai dengan kurikulum terbaru karena terjadinya perubahan kurikulum tidak semerta-merta disertai pembaruan buku secara totalitas. Langkah yang dilakukan guru Bahasa Indonesia adalah melakukan improvisasi dengan menyesuaikan referensi lain seperti sumber dari internet atau dari buku yang dimiliki guru secara pribadi.

Buku-buku teks pelajaran menjadi bahan ajar yang dijadikan oleh para guru Bahasa Indonesia sebagai alat penunjang serta pendukung proses pembelajaran. Pemilihan bahan ajar sebagai penunjang dan pendukung pembelajaran yang tepat dapat mempermudah proses pembelajaran. Selain itu, dengan penggunaan bahan ajar yang sesuai peran siswa akan lebih dominan dalam proses pembelajaran walaupun pada dasarnya peran guru juga diharapkan lebih aktif.

Bahan ajar yang dipilih dalam proses pembelajaran juga harus sesuai dengan materi serta pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan agar poin yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Sebelum menggunakan bahan ajar, guru terlebih dahulu mengetahui fungsi serta jenisnya agar materi yang dituangkan dalam bahan ajar sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi. Selain itu guru dalam pemilihan serta penggunaan bahan ajar dituntut kreatif agar bahan ajar yang diberikan kepada siswa dapat dijadikan sebagai motivasi belajar sehingga atmosfer pembelajaran lebih kondusif.

Iklan
Iklan