Untuk kebutuhan LPG 3 kg di Banjarmasin tidak kurang dari 20 ribu tabung per hari atau sekitar 500 ribu tabung per bulannya,” ungkap Syarifah yang juga Anggota DPRD Kalsel dari Fraksi Golkar tersebut.
BANJARMASIN, KP – Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) memastikan pasokan LPG 3 kilogram (kg) di Kalimantan Selatan (Kalsel) aman selama momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022.
Hal tersebut diungkapkan Plt. Ketua Hiswana Migas Kalsel, Syarifah Rugayah yang didampingi Sekretarisnya HM. Irfani di kantornya di kawasan Belitung Darat, Banjarmasin, Senin (27/12/2021) sore.
“Stok LPG sangat aman. Setiap ada perayaan hari besar keagamaan, seperti lebaran, natal atau tahun baru selalu ada penambahan. Secara keseluruhan ada penambahan 6 persen untuk LPG subsidi di Kalsel.
Menurut Syarifah, untuk Banjarmasin pihak Pertamina juga telah memberikan tambahan pasokan LPG sebanyak 20 ribu tabung lebih dalam menyambut Nataru.
“Untuk kebutuhan LPG 3 kg di Banjarmasin tidak kurang dari 20 ribu tabung per hari atau sekitar 500 ribu tabung per bulannya,” ungkap Syarifah yang juga Anggota DPRD Kalsel dari Fraksi Golkar tersebut.
Ia menambahkan, saat ini stok yang tersedia berjumlah 1.400 metrik ton (mt), yang mampu melayani masyarakat hingga 7 hari ke depan.
“Belum lagi ada tambahan kapal pengangkut LPG yang akan masuk dengan kapasitas 950 mt, jadi total stok yang ada berjumlah 2.350 mt,” bebernya.
Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik mengingat stok LPG yang terbilang cukup aman dan terkendali di Kalsel.
Disinggung terkait kenaikan LPG nonsubsidi, Syarifah membenarkan hal tersebut.
Dikatakannya, Pertamina secara resmi telah menaikkan harga LPG nonsubsidi dan mulai berlaku sejak 25 Desember 2021 lalu.
“Betul ada kenaikan sekitar 7,5 persen, berkisar antara Rp1.600 – Rp2.600 per kg. Jadi, untuk LPG 12 kg dari semula Rp151.000 menjadi Rp173.000 dan LPG 5,5 kg dari sebelumnya Rp71.000 sekarang menjadi Rp82.000,” imbuh Syarifah.
Diketahui, pemerintah melalui PT Pertamina menaikkan harga LPG nonsubsidi. Adapun tujuan harga LPG nonsubsidi naik untuk merespon tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang 2021.
Besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5 persen berkisar antara Rp1.600 – Rp2.600 per Kg.
“Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga LPG kedepan serta menciptakan fairness harga antar daerah,” jelas Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting, dikutip dari Liputan6.com
Dia menuturkan jika tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang 2021.
Di mana pada November 2021 mencapai 847 USD/metrik ton. Ini merupakan harga tertinggi sejak tahun 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021.
“Penyesuaian harga LPG non subsidi terakhir dilakukan tahun 2017. Harga CPA November 2021 tercatat 74 persen lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu,” jelasnya. (opq/K-1)