Batulicin, KP — Bekerjasama Dengan Bank Kasel, Badan Pengelolaan Pajak dan Retrebusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Tanah Bumbu 29/12.2021 melakukan launching alat perekam data transaksi atau Tapping Box/Aplikasi Bima PHR. Alat ini akan digunakan oleh pihak pengusaha Hotel, Restoran dan Tempat Hiburan.
Sulhadi Kepala BPPRD Kab Tanbu, usai acara Launching alat perekam data transaksi bersama Bank Kalsel mengatakan, alat perekam data transaksi tersebut akan digunakan oleh pihak pengusaha, Hotel, Restoran dan Tempat Hiburan.
“sebagai uji coba baru 25 alat yang dipasang, fungsi cara operasinya efektifitas alat tersebut,” ujar Julhadi.
Menurut Julhadi, lewat alat yang dipasang menggunakan apkikasi ini mudah melakukan pengawasan, minim kebocoran, dan secara otomatis alat perekam transaksi usaha melaui aplikasi ini bisa diketahuhi jumlah besar pajak yang masuk.
Sebab, bagi konsumen yang melakukan pembayaran atau transaksi disitu, alat perekam tersebut keluarkan resi pembayaran, jumlah yang dibayar, dan pajaknya sebesar 10 persen tertera,” jelas Sulhadi, di Warung Kopi Pak Lek dikawasan perkantoran Jhonlin jalan Raya Batulicin,Serongga.
Sulhadi menambahkan, sistem alat transaksi online ini kita lihat kedepannya, apabila hasilnya baik dianggap lebih efektif, Pemkab Tanah Bumbu akan memperbanyak alat perekam transaksi yang akan dipasang. “Untuk sementara biar 25 alat transaksi online itu dulu yang terpasang dari Bank Kalsel,” tandasnya.
Halsama disampaikan Kepala Bank Kalsel Cabang Batulicin Ajis Noor Hakim. Dia menyebutkan Bank Kalsel Cab Batulicin merupakan mitra Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, sebagai Bank daerah, Bank Kalsel ikut berusaha untuk meningkatkan PAD yang lebih besar melalui sistem pembayaran yang terintegrasi dan akuntabel, karena Tanah Bumbu memiliki potensi PAD yang cukup besar.
“Dengan adanya alat transaksi online ini bisa lebih cepat dan efektif untuk diketahuhi berapa besar kas daerah yang dari pajak. Terkait perbedaan sisitem manual, dengan pakai alat perekam, jelas berbeda, karena dengan sistim ini lebih menyingkat waktu untuk mengetahui pajak yang masuk, bisa masuk secara langsung dan terlihat jumlah saat dibuka,” jelasnya.
Ajis Menambahkan, untuk sementara ini alat perekam yang dipasang baru hotel, restoran dan tempat hiburan. Semoga sistem ini bisa lebih efektif, kedepan transaksi usaha lainnya bisa menyusul tandasnya. (han)
