Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

Tunggu Usia Beton Dulu, Baru Diresmikan

×

Tunggu Usia Beton Dulu, Baru Diresmikan

Sebarkan artikel ini
Persiapan Peresmian - Proses pembuatan letak prasasti untuk peresmian Jembatan HKSN (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Warga yang ada di Kelurahan Alalak Selatan dan Alalak Utara harus menahan diri lebih lama lagi untuk bisa melewati Jembatan HKSN.

Pasalnya. Meski proses pembangunan fasilitas penyeberangan yang menghubungkan Kecamatan Banjarmasin Utara dan Banjarmasin Barat itu sudah selesai, namun jembatan tersebut ternyata masih belum bisa dilewati pengguna jalan.

Android

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman mengatakan, hal tersebut dikarenakan beton dari konstruksi jembatan tersebut masih belum matang untuk dilewati sebagai jembatan penyeberangan.

Bukan tanpa alasan, ia menjelaskan, bahwa proses penyelesaian jembatan tersebut baru selesai pada Rabu (23/03) yang lalu. Sehingga memerlukan waktu untuk mematangkan beton.

“Info dari Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Banjarmasin, masih perlu menunggu beton jembatan itu matang dulu,” ucapnya saat ditemui awak media di Balai Kota, kemarin (28/03) petang.

Menurut Ikhsan, idealnya umur beton siap dilalui kendaraan setelah mencapai usia 28 hari terhitung setelah proses pengerjaan jembatan selesai dijalankan.

“Sama halnya dengan peresmian. Kita menunggu usia beton di jembatan matang dulu,” pungkasnya.

Terpisah, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengaku bahwa dirinya juga menginginkan jembatan tersebut sesegeranya bisa digunakan masyarakat.

“Tinggal peresmian saja. Tapi sebelum itu perlu persiapan yang matang. Seperti pengaturan lalulintasnya,” ungkapnya disela monitoring harga sembako, Selasa (29/03) siang.

Selain itu, ia membeberkan jika pihaknya juga mendapat keluhan masyarakat terkait kondisi jalan yang rusak di bawah jembatan.

“Warga minta kalau jalan di bawah itu dirapikan dulu. Makanya kita masih perlu beberapa tahapan finishing lagi. Jangan sampai waktu peresmian kondisi itu masih masih belum rapi,” imbuhnya.

Kemudian, Ibnu melanjutkan ada juga yang memprotes anggaran pembangunan jembatan senilai Rp 67 Miliar, yang dianggap terlalu besar untuk sebuah jembatan.

“Jembatan segitu (ukurannya) kenapa sampai Rp 67 Miliar, itu (jembatan) kan mirip Jembatan Sei Alalak. Kalau Jembatan Alalak kan Rp 278 M. Masih jauh dengan Jembatan HKSN,” tuntasnya. (Kin/KPO-1)

Iklan
Iklan