Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

RS Siloam Gelar Pemutaran Film 3D Edukasi Kesehatan Otak

×

RS Siloam Gelar Pemutaran Film 3D Edukasi Kesehatan Otak

Sebarkan artikel ini


Hanya ada satu di dunia dan itu yang kita punya, berupa edukasi publik 3D Cinema dengan harapan peserta yang nonton bisa menjadi duta pentingnya kesehatan otak.

BANJARMASIN, KP – Prof Dr Dr dr Eka J Wahjoepramono SpBs(k) PHd mengatakan Stroke merupakan salah satu penyakit pembuat cacat nomor satu di dunia juga pembunuh nomor dua di dunia.

Android

Karena itulah, Rumah Sakit Siloam melakukan edukasi terkait dengan keistimewaan sekaligus ancaman penyakit pada otak dengan menggunakan film 3D.


“Misalnya stroke itu bisa dihindarkan 95 persen. Dengan diketahui lebih awal, pasti hasilnya akan baik dan mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Maka deteksi dini itu lebih baik, apalagi teknologi melakukan deteksi dini di Indonesia pun sudah menunjang,” kata Prof Eka usai menggelar pemutaran film 3D dan edukasi tentang kesehatan otak di Studio 3 XXI Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (27/8/2022) malam.


Hal tersebut juga kembali ditegaskan dr Ferry Chandra Satriawan, selaku dokter spesialis bedah saraf RS Siloam Banjarmasin.

Dengan menekan terjadinya penyakit stroke pembunuh nomor dua di dunia ini, Prof Eka juga menerangkan bahwa edukasi terkait dengan keistimewaan sekaligus ancaman penyakit pada otak dengan menggunakan film 3D ini pertama kalinya ada.


“Hanya ada satu di dunia dan itu yang kita punya, yang berupa edukasi publik 3D Cinema. Harapannya peserta yang nonton tadi bisa menjadi duta kita juga,” katanya.


Setidaknya hampir 200 peserta yang hadir dalam pemutaran film tersebut, dan turut menjadi narasumber Prof Dr Dr dr Eka J Wahjoepramono SpBs(k) PHd.


Film yang ditampilkan sendiri di antaranya menceritakan tentang peran vital sebuah otak bagi seorang manusia. Tidak kalah penting dalam film tersebut juga mengenalkan tentang ancaman penyakit yang pada umumnya ada di otak.

Baca Juga:  Kompensasi Pengurangan Kantong Plastik Rp9,5 M


Menariknya juga dalam film tersebut menceritakan bagaimana kegiatan dari Tim Bedah Saraf Siloam Indonesia yang terdiri atas sekitar 26 dokter yang saling bekerja keras melakukan pengobatan termasuk tindakan operasi dalam upaya menyembuhkan pasien.


Aksi para dokter sedang melakukan tindakan misalnya melakukan pembedahan untuk mengambil tumor di otak dan sebagainya juga ditampilkan. Bahkan juga ada testimoni dari seorang perempuan yang merupakan pasien, yang menderita stroke.


Tidak hanya itu saja, dalam film ini juga dijelaskan bahwa penyakit-penyakit terkait otak khususnya stoke sebenarnya bisa diantisipasi.


Sementara itu, Direktur RS Siloam Banjarmasin, dr Ludiwyk menerangkan sangat mendukung adanya kegiatan pemutaran film edukasi tersebut. Apalagi kesehatan terkait otak adalah hal yang sangat penting.


“Kita mendukung sekali, apalagi beliau juga sebagai bagian dari tim RS Siloam. Dan harapan Prof Eka melalui film ini bisa mengedukasi masyarakat bahwa kesehatan otak bukan sesuatu yang bisa diabaikan dan harus benar-benar diperhatikan,” jelasnya.


Usai pemutaran film, penonton yang hadir pun diberi kesempatan melakukan sesi tanya jawab bersama Prof Eka. (nau/KPO-1)

Iklan
Iklan