Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Tim BKSDA Masih Upayakan Evakuasi Buaya

×

Tim BKSDA Masih Upayakan Evakuasi Buaya

Sebarkan artikel ini
hAL 10 3 kLM BKS
TINJAU LOKASI- Tim BKSDA Provinsi Kalsel saat meninjau lokasi kemunculan buaya di Sungai Tatah Bangkal, Desa Bangkal Tengah, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar (KP/Zakiri)

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, dilakukan pemasangan papan imbauan di beberapa lokasi strategis di sepanjang sungai Tatah Bangkal

BANJARMASIN, KP – Teror buaya muara yang menghantui warga Desa Bangkal Tengah, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar masih terus terjadi.

Baca Koran

Bahkan, setelah tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendatangi lokasi, warga masih saja dihantui rasa takut setiap kali beraktivitas di sekitar sungai.

Pasalnya kemunculan buaya muara di Sungai Tatah Bangkal itu hanya direspon oleh Tim BKSDA dengan rencana memasang plang himbauan serta peringatan di titik-titik rawan pada akhir Agustus tadi.

Belum ada tanda-tanda upaya lain bahwa buaya itu bakal dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel.

Salah seorang petugas BKSDA Kalsel yang sebelumnya datang ke lokasi, Jarot Jaka Mulyana mengaku, saat ini pihaknya bertindak sesuai dengan arahan kepala balai.

“Seperti yang kami sampaikan kemarin. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kami memasang papan imbauan di beberapa lokasi strategis di sepanjang sungai Tatah Bangkal,” ucapnya, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (2/9) siang.

Kemudian, untuk langkah penanganan selanjutnya pihaknya masih menunggu arahan atau keputusan dari pimpinannya di BKSDA Kalsel.

Lantas bagaimana dengan keinginan warga, agar buaya muara yang kerap menampakkan diri itu bisa segera dievakuasi?

Pasalnya, seiring dengan maraknya kemunculan buaya itu, warga mengaku khawatir untuk menjalankan aktivitas di sungai.

Misalnya, untuk mencari ikan hingga udang galah. Disinggung terkait hal itu, Jarot menyampaikan bahwa buaya muara yang muncul di kawasan sungai di desa tersebut, aktif pada malam hingga menjelang fajar atau subuh.

Sedangkan pada siang hari, buaya menurutnya justru lebih sering diam atau mungkin beristirahat di sarangnya.

Baca Juga :  Cegah Anarkisme, Balap Liar dan Premanisme, Polda Kalsel Kolaborasi dengan Banjarmasin Mods Mayday 2025

“Jadi, bila warga ingin memancing atau mencari ikan dari atas perahu, itu masih aman-aman saja. Asalkan siang hari. Bukan pada waktu menjelang senja atau malam hingga subuh,” jelasnya.

Jarot pun mengatakan, bahwa pihaknya juga sudah mendisuksikan hal tersebut bersama warga, hingga kepala desa setempat.

Khususnya, terkait apa yang kira-kira boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Lebih jauh, Jarot menjelaskan bahwa lokasi kemunculan buaya itu, alias Sungai Tatah Bangkal, merupakan sungai air payau yang secara alami merupakan habitat alami buaya muara. Di sisi lain, sungai tersebut juga terhubung langsung dengan laut.

Kemudian, berdasarkan informasi warga setempat yang didapat oleh pihaknya, sebenarnya buaya juga pernah ada alias muncul sebelumnya. “Hanya saja, sekarang ini intensitas kemunculan lebih sering terlihat,” ucapnya.

“Kami menilai, karena buaya ini termasuk satwa liar, ia tak akan menyerang. Kan masyarakat tidak mengganggu, ya. Lalu, melihat manusia pun, buaya cenderung kabur,” tambahnya.

“Jadi, seperti yang kami ungkapkan sebelumnya. Sementara ini untuk langkah lanjutan, kami masih menunggu arahan dari pimpinan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya. Lebih setengah bulan terakhir, warga Desa Bangkal Tengah dihebohkan dengan adanya kemunculan buaya muara. Tidak hanya seekor. Tapi, dua ekor. Ukurannya, tiga hingga empat meter. Yang melihat kemunculan buaya itu buka hanya satu atau dua warga desa. Tapi, rata-rata sudah melihatnya. Umumnya, buaya itu kerap menampakkan dirinya pada malam hari.

Di sisi lain, meski belum ada laporan bahwa buaya itu kedapatan atau pernah mencelakai warga sekitar, namun warga mengaku tetap khawatir.Pasalnya predator berdarah dingin itu sudah pernah kedapatan menyerang ternak bebek milik salah seorang warga desa setempat. Dan itu disaksikan langsung oleh warga setempat.

Baca Juga :  Harmonisasi Ranperda dan Ranperbup Tapin, Kemenkum Kalsel Dorong Produk Hukum Berkualitas

Kepala Desa Tatah Bangkal Tengah, Ali Pandi berharap buaya muara itu bisa segera diusir atau ditangkap kemudian dipindahkan ke tempat yang aman. “Kami inginnya upaya itu bisa cepat dilakukan. Kasihan warga yang biasa mencari nafkah di sungai ini,” pungkasnya. (Kin/K-3)

Iklan
Iklan