Kalsel Berpeluang jadi Lumbung Pangan Penyangga IKN
Gubernur Minta Dukung Pembangunan Infrastruktur

Banjarmasin, KP – Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsyad Rasyid mengatakan Kalimantan Selatan (Kalsel) berpeluang besar menjadi lumbung pangan untuk ibukota Nusantara.

“Hal ini menyusul surplusnya produksi beras provinsi Penyangga IKN,” kata Muhammad Arsjad Rasjid usai mengukuhkan Pengurus Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kalimantan Selatan (Kadin Kalsel) periode 2022-2027 di Gedung Mahligai Pancasila, Kamis, (30/3).

Sebelum pelantikan, Arsyad Rasyid bersama dengan Ketua Kadin Kalsel, Hj Shinta Laksmi Dewi, mengunjungi home industri pembuatan roti dan industri rotan di Kota Banjarbaru.

Di hadapan Forkopinda, Mantan Menteri Lingkungan Hidup HM Hatta, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Kalsel, HM Taufik Effendie, Tokoh Banua Pangeran H Rusdi Effendi AR, potensi Kalsel untuk menjadi lumbung padi ibukota negara baru akan terbuka lebar.

Pasalnya, ketersediaan beras di Kalsel telah mencapai 1,2 juta ton pertahun dengan kebutuhan hanya sekitar 400 ton pertahun.

Hal ini menurutnya berbanding terbalik dengan ketersediaan beras di wilayah Kalimantan Timur yang saat ini masih defisit.

“Karena produksi beras di Kalsel pada tahun ini diperkirakan 1,2 juta ton. Padahal, kebutuhan beras warga Kalsel pertahun hanya kurang lebih 400 ribu ton.

Di tahun 2022 yang lalu, bahkan Kalsel itu surplus 42 ribu ton beras.

Ini adalah peluang bagi Kalsel untuk bisa memasok pangan di IKN,” ujar Muhammad Arsjad Rasjid.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung pemindahan IKN ke Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.

Pasalnya, pemindahan IKN akan berdampak pada peningkatan perekonomian Kalimantan dan sebagai upaya pemerataan pembangunan.

Sementara Gubernur Kalsel Sahbirin Noor meminta Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) provinsi setempat harus aktif mendukung pembangunan infrastruktur.

“Pengurus Kadin harus tumbuh aktif dalam memajukan pembangunan Kalsel, khususnya di bidang ekonomi,” kata Sahbirin yang biasa disapa Paman Birin.

Paman Birin berharap pengurus Kadin Kalsel yang dikukuhkan dapat membawa organisasi semakin progresif dalam penguatan peran agar mampu menumbuhkembangkan sektor skala kecil hingga menengah.

Ia juga menuturkan pembangunan di Kalsel masih terancam tantangan inflasi dan kenaikan harga komoditas.

“Pemerintah Provinsi selalu melakukan monitoring dan koordinasi di segala sektoral terhadap kondisi inflasi dan harga bahan pokok.

Tentunya juga melaksanakan rencana aksi dan langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi,” ungkap Paman Birin.

Berita Lainnya
1 dari 2,097

“Saya meyakini bapak ibu sekalian memiliki kompetensi dan kredibilitas yang baik serta berintegritas sehingga dapat memajukan organisasi dalam rangka mendorong pergerakan dunia usaha, semoga sukses dan terus laksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” tutur Paman Birin.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Kalsel, Shinta Laksmi Dewi menyatakan selalu siap menerima setiap arahan dari Gubernur Kalimantan Selatan.

Dan meski baru dikukuhkan tetapi setelah terpilih langsung bekerja diantaranya menggelar Pasar Murah membantu pemerintah dalam menekan inflasi.

“Gubernur sangat mengapresiasi kepengurusan Kadin yang baru, beliau juga selalu siap bersinergi dan berkolaborasi untuk memajukan ekonomi dan mendobrak pembangunan di Kalsel,” ucapnya.

Kerjasama

Bahkan pada saat membuka kuliah umum di Poliban ULM Banjarmasin.

“Kita membuka kesempatan untuk Poliban melalui Jurusan Administrasi Bisnis dalam bentuk praktik kerja atau job training untuk mahasiswa,” lanjut Shinta Laksmi Dewi.

“Kami sangat terbuka dengan pak Direktur di Kadin, apabila mahasiswa nanti bisa, mau kuliah apa.

Kami bisa saja apa namanya menjadi narasumber ataupun nanti mau melakukan praktik kerja on job training.

Kami juga bisa menyediakan untuk kawan-kawan yang mungkin belum tertampung di perusahaan-perusahaan yang sudah melakukan MoU dengan permintaan,” ucapnya.

Sisi lain Ketua Umum Kadin Indonesia, memuji Kalsel yang pertumbuhan ekonomi ditasa nasional membuktikan semua UKM bergerak bersama.

Karena itulah, Kalsel harus tetap menjadi pioner UKM supaya banua terus maju dan berkembang.

Sedangkan Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi di Banjarmasin, menyebutkan komitmen bersama itu dituangkan dalam penandatanganan kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara kampusnya dan Kadin Kalsel.

Kerjasama ini, ujarnya sangat penting bagi kampusnya, khususnya bagi para mahasiswanya dalam menghadapi bonus demografi di 2030.

“Saya sangat berterimakasih dan menyambut baik kerjasama dengan Kadin Kalsel.

Dan saya berharap bukan untuk Prodi Administrasi Bisnis saja MoU atau PKS ini.

Tetapi harapannya bisa 21 Prodi yang ada di Poliban dapat juga melaksanakan PKS dengan Kadin,” katanya.

“Semoga Poliban bisa saling bersinergi dan bersama-sama dengan pemerintah daerah membentuk Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV) sesuai amanah Perpres Nomor 68 tahun 2022,” tambah Joni Riadi. (*/nau/K-2)

Berlangganan via E-MAIL
Berlangganan via E-MAIL
Berita Menarik Lainnya

Situs ini menggunakan Cookie untuk meningkatkan Kecepatan Akses Anda. Silahkan Anda Setujui atau Abaikan saja.. Terima Selengkapnya