BANJARBARU, kalimantanpost.com – Sempat mencuatnya konflik sosial antara suku di Jalan Pelita 4 Golf, Kelurahan Landasan Ulin Utara (Laura), Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru berakhir damai.
Komitmen perdamaian ini setelah adanya pertemuan kedua belah pihak di Aula Makodim 1006/Banjar dengan dibubuhi perjanjian damai, Sabtu (19/5/23) lalu serta disaksikan Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, Dandim 1006/Banjar, Letkol (Kav) Zulfiker Sembiring, dan unsur Forkopimda Banjarbaru.
Ketua Dayak Kulawarga Borneo (DKB), Salam menyampaikan dengan adanya kesepakatan bersama di dua belah pihak bisa lebih menjaga ketertiban, keamanan, dan kondusifnya warga Kota di Banjarbaru.
“Kemarin itu ada sedikit kesalahpahaman antara orang kita dengan suku sebelah, karena ada sedikit gesekan karena membawa SARA,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut lahirlah kesepakatan damai antara masyarakat adat Dayak dengan masyarakat adat Madura di Banjarbaru.
Salam, terus mengajak masyarakat khususnya warga Dayak di Banjarbaru agar tidak muda terpancing dan terprovokasi, agar kedamaian di Banjarbaru terus terjaga.
Sementara itu, perwakilan masyarakat Madura di Banjarbaru, Mansyur mengharap dalam pertemuan ini, persoalan yang terjadi tidak terulang lagj di Banjarbaru. Karena, dugaan konflik sosial yang terjadi membuat masyarakat dari kedua adat menjadi tak nyaman.
Mansyur menjelaskan permasalahan yang terjadi dilatarbelakangi persoalan utamanya adalah sengketa tanah yang seharusnya tak meluas berbagai persoalan lainnya.
“Kami berharap semua memahami itu. Alhamdulillah permasalahan juga bisa diselesaikan” tuntasnya.
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin bersyukur konflik sosial yang terjadi di Kelurahan Laura, Kota Banjarbaru berakhir dengan damai.
“Alhamdulillah, hari ini sudah mencapai kata sepakat, dengan adanya surat kesepakatan damai,” katanya.
Aditya berpesan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga damai dan keguyuban bersama. Hal ini katanya guna mencapai pembangunan Banjarbaru berjalan dengan baik.
“Hal ini untuk mencapai persatuan untuk kita mencapai tujuan bersama,” tuntasnya. (Dev/KPO-3)