Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalteng

Bulan Mei Inflasi di Kalteng Sebesar 0,28 Persen

×

Bulan Mei Inflasi di Kalteng Sebesar 0,28 Persen

Sebarkan artikel ini
IMG 20230606 WA0001
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro bersama awak media. (kalimantanpost.com/Darity)

PALANGKA RAYA, kalimantanpost.com – Inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terjadi pada bulan Mei 2023 sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,09.

Hal itun diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik Kalteng Eko terkait Indek harga konsumen (IHK) atau masalah kenaikan (inflasi) dan penurunan (deflasi) sejumlah harga barang dan jasa bulan Mei 2023.

Baca Koran

Selain IHK, juga Nilai Tukar Petani (NTP) yang mengalami penurunan, nilai perdagangan baik eksport maupun import Kalteng, tingkat hunian hotel dan penerbangan pesawat dari dan ke luar daerah Kalteng.

Menurut Kepala BPS Eko, dari 90 kota IHK di Indonesia, 77 kota mengalami inflasi, sedangkan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,28 persen dengan IHK sebesar 119,76.

“Deflasi atau turunnya Indek harga konsumen terdalam terjadi di Kupang sebesar 0,79 persen dengan IHK sebesar 113,53,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro dalam jumpa pers, Senin (5/6/2023).

Dijelaskannya, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Mei 2023 terjadi, karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,29 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,16 persen), kelompok kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,08 persen), serta kelompok kesehatan (0,01 persen).

Inflasi tahun kalender di bukan Mei 2023 terhadap Desember 2022 untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 1,25 persen dan inflasi tahun ke tahun (Mei 2023 terhadap Mei 2022) sebesar 4,17 persen.

“Adapun komoditas yang memberikan andil inflasi pada Mei 2023 antara lain beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, ikan gabus, kangkung, bayam, ketimun, ayam hidup/ayam kampung, dan bawang putih,” sebut Eko.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Lulusan, SMKN Didorong Jadi BLUD

Selanjutnya, komoditas yang memberikan andil deflasi Mei 2023 antara lain angkutan udara, minyak goreng, bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, telepon seluler, sepatu anak, angkutan antar kota, mainan anak, udang basah, dan semen.

Diakuinya, setiap komoditi memiliki faktor penimbang. Contoh pada komoditas beras penimbangnya tinggi dimana semua orang perlu dengan beras, sehingga kenaikan harga beras akan berpengaruh sekali dengan terjadinya inflasi.

Contoh lainnya, lanjut dia, juga ada di komoditas ayam, kalau faktornya pada di pakan dan juga ada istilah mengosongkan kandang setelah selesai lebaran, berpengaruh naiknya harga ayam.

Demikian pula pasca hari raya Idul Fitri lalu untuk tiket pesawat harganya dipastikan turun, menjadi faktor penimbang terjadinya inflasi, dan deflasi.(Drt/KPO-3)

Iklan
Iklan