Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Tantangan Mental Bagi Pemain Sepak Bola Muda Di Era Media Sosial

×

Tantangan Mental Bagi Pemain Sepak Bola Muda Di Era Media Sosial

Sebarkan artikel ini

Oleh : Ahmad Nawawi
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Di era digital saat ini penyebaran informasi menjadi hal yang sudah tidak bisa dibendung lagi, media sosial yang menjadi salah satu wadah untuk penyebaran informasi tersebut telah menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebar luas kan berbagai macam informasi.

Baca Koran

Dampak tersebut tentunya juga sampai terasa untuk olahraga sepak bola, informasi dari setiap pertandingan atau berita tentang sepak bola menjadi sangat cepat tersebar ke semua peminat sepak bola.

Hal itu tentunya juga akan menjadi faktor yang membawa perubahan besar pada sepak bola itu sendiri, yang mana pada dulunya berita seputar sepak bola hanya dimuat koran atau hanya menjadi perbincangan para pengamat sepak bola di TV yang penyebaran informasi nya masih bisa dibilang relatif lambat, kini dengan adanya media sosial berita tentang sepak bola di seluruh dunia menjadi sangat cepat tersebar bahkan hanya dalam hitungan detik kita dapat mengakses berita tentang sepak bola dari belahan dunia lain.

Penyebaran informasi ini yang akan menjadi tantangan bagi
mental pemain sepak bola muda, karena dengan informasi yang tersebar dengan sangat cepat akan memunculkan respon yang beragam dari para penggemar sepak bola. Respon itu tentunya dapat berupa hal positif atau negatif, namun justru dampak negative dari media sosial akan sangat terasa bagi pemain sepak bola muda.

Tekanan dari media sosial pada akhirnya akan membuat perubahan bagi mental pemain muda, yang mana mereka seakan-akan harus memenuhi ekspektasi dari para penggemar yang melihat pemberitaan tentang mereka di media sosial.

Para penggemar terkadang akan sangat mudah termakan pemberitaan dari media sosial berupa Instagram, YouTube, Twitter, TikTok, dan lain-lain yang mana pemberitaan itu terkadang terkesan berlebihan seperti memuji-muji pemain sepak bola yang masih muda saat mereka mendapatkan prestasi. Hal itu tentunya akan membuat para penggemar memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pemain tersebut. Seharusnya pada usia mereka yang masih muda mereka tidak harus diberikan beban yang besar untuk bisa menjadi pemain yang diinginkan para penggemar.

Baca Juga :  Kelaparan Di Gaza, Genosida Tanpa Suara

Tentunya dalam hal tersebut bukan hanya para penggemar saja yang harus bisa mengontrol ekspektasi mereka, namun juga harus ada kesadaran dari pada pelaku media sosial yang menyebarkan informasi tentang para pemain muda.

Para pengguna sosial media hendaknya dapat menyaring berita yang akan mereka bagikan di media sosial, berita yang dibagikan seharusnya tetap sesuai realita yang ada dan juga memberikan kritik yang berguna bagi para pemain agar bisa terus berkembang, namun bukan berarti para pengguna media sosial tidak boleh memberikan apresiasi terhadap prestasi yang di dapat pemain sepak bola muda. Itu semua harus dilakukan agar terciptanya lingkungan media sosial yang ramah bagi pemain sepak bola muda agar terus bisa mengembangkan bakat mereka tanpa merasa terbebani dengan ekspektasi.

Selain tekan ekspektasi para penggemar, perbandingan di media sosial juga cukup berdampak pada pemain muda. Media sosial memungkinkan mereka untuk membandingkan diri mereka dengan pemain lain yang level nya lebih tinggi, mereka akan melihat prestasi dari pemain lain yang di bagikan di media sosial.

Tentunya hal itu bisa menjadi hal positive jika pemain tersebut sudah memiliki mental dan mindset yang bagus, akan tetapi hal itu juga akan bisa menimbulkan rasa rendah diri dan tidak puas dengan kemajuan mereka sendiri.

Dengan perbandingan sosial tersebut akan mempengaruhi motivasi mereka dan mengganggu perkembangan karir mereka.

Dampak lainya seperti Cyberbullying juga menjadi hal yang sangat menakutkan bagi mental pemain sepak bola muda, dimana saat mereka mengalami performa yang buruk saat bertanding maka akan membuat penggemar yang kecewa akan memberikan komentar negatif pada media sosial pemain tersebut.

Penghinaan terhadap pemain, kata-kata negative atau bahkan sampai ancaman pembunuhan sudah menjadi hal yang sering kita lihat di media sosial, dari sisi yang lain kita mungkin bisa mengerti itu semua merupakan luapan dari rasa kekecewaan para penggemar atas performa buruk sang pemain.

Baca Juga :  Butuh Transformasi Total, Bukan Hanya Ekonomi Digital

Namun itu tidak bisa dijadikan pembenaran untuk bisa memberikan kata-kata negatif terhadap pemain muda, karena mereka masih memerlukan proses panjang untuk terus bisa membaiki performa mereka di lapangan.

Untuk bisa melindungi pemain sepak bola muda dari dampak negatif dari media sosial tentunya diperlukan kerja sama serta kesadaran dari semua pihak agar mereka bisa memiliki motivasi yang positif dalam menjalani karir mereka.

Peran dari orang tua, pelatih, klub, dan orang terdekat akan sangat diperlukan untuk melindungi kesehatan mental para pemain dalam menjalani karir mereka. Pendidikan tentang penggunaan media sosial yang sehat untuk para pemain sangat diperlukan, berikan pemain muda pemahaman yang baik bagaimana menggunakan sosial media dengan bijak mengajarkan mereka tentang privasi, etika online, dan konsekuensi dari perilaku mereka di media sosial, karena perilaku mereka di media sosial dapat memiliki dampak jangka panjang berupa jejak digital yang akan sangat susah untuk dihilangkan.

Monitoring terhadap aktivitas pemain muda di media sosial juga merupakan hal yang harus dilakukan oleh orang tua atau staf kepelatihan untuk bisa memastikan mereka tidak menjadi korban bullying atau terlibat dalam perilaku yang tidak pantas. Dengan melakukan pengawasan dapat mengurangi potensi masalah serta dapat melakukan pencegahan lebih awal terhadap hal negatif.

Penggemar juga dapat mengambil peran dalam membantu menjaga mental para pemain dengan cara menghindari memberikan komentar negatif terhadap pemain muda saat mereka mengalami performa yang buruk agar tidak merusak kepercayaan diri mereka.

Menghargai proses dari perkembangan pemain juga merupakan hal yang sangat penting, karena pemain sepak bola muda masih dalam tahap pembelajaran dan perkembangan. Jangan menuntut hasil yang terlalu tinggi terhadap mereka dan berikan dukungan untuk terus bisa berkenbang.

Dengan adanya dukungan dari semua pihak maka itu akan menjadi hal yang sangat berarti bagi mereka agar bisa terus berkembang secara konsisten hingga ke level usia senior.

Iklan
Iklan